Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Setelah PKL Direlokasi, Aura Malioboro Jadi Beda dan Sepi..."

Kompas.com - 08/02/2022, 21:01 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Meski jarang melintasi kawasan Malioboro, setidaknya satu atau dua kali sebulan Linda (31) melewati kawasan yang populer dengan Pedagang Kaki Lima (PKL) itu.

Itu pun, hanya jika ada perlu berkunjung. Misalnya, ke Pasar Beringharjo, mencari barang lainnya di Malioboro, atau pergi bersama keluarga.

Alasannya, lalu lintas di kawasan yang kerap jadi destinasi wisata para pelancong itu kerap macet.

"Sebagai warga lokal, aku lebih milih untuk tidak lewat Malioboro apalagi weekend, karena pasti macet banget," kata perempuan bernama lengkap Venantia Melinda itu kepada Kompas.com, Senin (07/02/2022).

Meski begitu, Linda mengaku sudah mengintip kawasan tersebut pasca PKL Malioboro direlokasi.

Seperti diketahui, mulai 1 Februari 2022, PKL Malioboro direlokasi ke tempat baru dalam rangka penataan kawasan.

Lokasi baru para PKL ada di Teras Malioboro 1 dan 2. Teras Malioboro 1 berlokasi di eks Gedung Bioskop Indra, sementara Teras Malioboro 2 berlokasi di eks Kantor Dinas Pariwisata DIY.

Baca juga:

Linda merasa kawasan lama PKL kini terasa sepi dan aura Malioboro yang khas dengan deretan PKL-nya kini sudah tak lagi terasa.

"Kemarin terakhir lewat ke sana habis relokasi, kesannya sepi. Auranya beda sama Malioboro sebelumnya," tuturnya.

Salah satu yang dirindukan perempuan yang tinggal di Jalan Kaliurang itu adalah sate gajih yang biasa ditemukan di depan Pasar Beringharjo.

"Itu kan ikut dipindah, ikut relokasi. Jadi enggak tahu kalau mau nyari sate gajih ke mana. Sama yang jual bakpia kan dipindah (juga), jadi agak susah nyarinya. Dulu kan lewat, turun, beli. (Sekarang) harus nyari tahu, belum tahu lokasinya di mana," ucap Linda.

Suasana di Teras Malioboro, Kota Yogakarta, tempat relokasi pedagang kaki lima (PKL) yang sebelumnya berjualan di trotoar Jalan Malioboro, Kamis (3/2/2022). Sejak Selasa (1/2/2022), PKL Malioboro mulai menempati dua bangunan yang menjadi lokasi baru berjualan yang disiapkan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yakni Teras Malioboro 1 (eks Bioskop Indra) dan Teras Malioboro 2 (bekas gedung Dinas Pariwisata).KOMPAS.com/WISANG SETO PANGARIBO Suasana di Teras Malioboro, Kota Yogakarta, tempat relokasi pedagang kaki lima (PKL) yang sebelumnya berjualan di trotoar Jalan Malioboro, Kamis (3/2/2022). Sejak Selasa (1/2/2022), PKL Malioboro mulai menempati dua bangunan yang menjadi lokasi baru berjualan yang disiapkan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yakni Teras Malioboro 1 (eks Bioskop Indra) dan Teras Malioboro 2 (bekas gedung Dinas Pariwisata).

Sementara Elise Dwi Ratnasari, yang pernah berkuliah sekitar lima tahun di Yogyakarta, juga merasa daya tarik Malioboro berkurang karena pindahnya para PKL.

Sebab, selama ini, para PKL yang menjajakan cendera mata, pernak-pernik, serta kuliner khas Yogyakarta itu adalah yang paling dicari oleh para pengunjung Malioboro, termasuk para wisatawan.

Elise merasa bakal merindukan suara para PKL yang bersahut-sahutan saat melintasi area tersebut dan dan momen tawar-menawar harga dengan pedagang.

"Saya rasa daya tarik Malioboro itu ya PKL-nya. Jalan-jalan kurang lengkap, sih, tanpa suara penjual nawarin dagangan, tawar-menawar pembeli dan penjual, terus ada yang jual makanan juga. Bisa banget buat cari pengganjal perut," katanya.

Baca juga:

Terasa kurang persiapan

Suasana Malioboro yang berubah bukan satu-satunya hal yang menjadi perhatian masyarakat terkait relokasi PKL.

Hal lain yang juga disoroti adalah relokasi yang terkesan minim persiapan.

Febriansyah Tri Prasetyo (28), misalnya, memahami jika proses relokasi akan selalu memunculkan pro dan kontra. Namun, relokasi PKL Malioboro ini menurutnya terlihat kurang persiapan dan sosialisasi.

Suasana di Teras Malioboro, Kota Yogakarta, tempat relokasi pedagang kaki lima (PKL) yang sebelumnya berjualan di trotoar Jalan Malioboro, Kamis (3/2/2022). Sejak Selasa (1/2/2022), PKL Malioboro mulai menempati dua bangunan yang menjadi lokasi baru berjualan yang disiapkan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yakni Teras Malioboro 1 (eks Bioskop Indra) dan Teras Malioboro 2 (bekas gedung Dinas Pariwisata).KOMPAS.com/WISANG SETO PANGARIBO Suasana di Teras Malioboro, Kota Yogakarta, tempat relokasi pedagang kaki lima (PKL) yang sebelumnya berjualan di trotoar Jalan Malioboro, Kamis (3/2/2022). Sejak Selasa (1/2/2022), PKL Malioboro mulai menempati dua bangunan yang menjadi lokasi baru berjualan yang disiapkan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yakni Teras Malioboro 1 (eks Bioskop Indra) dan Teras Malioboro 2 (bekas gedung Dinas Pariwisata).

Ini terlihat misalnya dari kondisi Teras Malioboro 1 dan 2 yang tampak kurang layak dan ini sempat disorot oleh berbagai media.

Meski belum sempat berkunjung ke lokasi baru PKL, tapi Febri menyimaknya dari pemberitaan dan cerita dari teman.

"Dari Pemkot/Pemprov kesannya juga kurang persiapan dan sosialisasi. Kondisi Teras 1 dan Teras 2, dari beberapa pemberitaan juga kurang proper," ucapnya.

Laki-laki yang 23 tahun tinggal di barat Pasar Ngasem itu mengkhawatirkan, jika tidak dipersiapkan dengan baik, situasi ini bakal membuat para pedagang sepi pembeli ke depannya.

"Menurutku awalnya, mungkin, bakal ada yg dateng ke sana, tapi lama-lama akan sepi," lanjut Febri.

Baca juga:

Senada, Linda juga melihat relokasi PKL Malioboro terkesan terburu-buru.

Padahal, kata dia, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X yang sempat mengungkapkan sudah ingin melakukan relokasi sejak 18 tahun lalu.

"Kalau dari belasan tahun lalu Sultan sudah punya rencana mindah PKL, harusnya pemerintah DIY sudah punya gambaran matang buat relokasi ini. Sekarang kan kesannya kayak belum siap, belum matang," ungkapnya.

Suasana di Teras Malioboro, Kota Yogakarta, tempat relokasi pedagang kaki lima (PKL) yang sebelumnya berjualan di trotoar Jalan Malioboro, Kamis (3/2/2022). Sejak Selasa (1/2/2022), PKL Malioboro mulai menempati dua bangunan yang menjadi lokasi baru berjualan yang disiapkan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yakni Teras Malioboro 1 (eks Bioskop Indra) dan Teras Malioboro 2 (bekas gedung Dinas Pariwisata).KOMPAS.com/WISANG SETO PANGARIBO Suasana di Teras Malioboro, Kota Yogakarta, tempat relokasi pedagang kaki lima (PKL) yang sebelumnya berjualan di trotoar Jalan Malioboro, Kamis (3/2/2022). Sejak Selasa (1/2/2022), PKL Malioboro mulai menempati dua bangunan yang menjadi lokasi baru berjualan yang disiapkan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yakni Teras Malioboro 1 (eks Bioskop Indra) dan Teras Malioboro 2 (bekas gedung Dinas Pariwisata).

Sempat mengecek ke lokasi baru PKL, Linda melihat luas lapak juga terlalu kecil untuk diisi para pedagang dan pengunjung.

Apalagi, salah satu protokol kesehatan pandemi Covid-19 adalah menjaga jarak dan tidak berkerumun.

Selain itu, baik Teras Malioboro 2 (yang masih shelter sementara) maupun 1 juga sempat diberitakan bocor saat diterpa hujan deras.

"Kayak enggak siap pembangunannya, perencanannya gimana kok enggak matang. Itu yang aku sayangkan," tutur Linda.

Baca juga: PKL Malioboro Nekat Berjualan hingga 8 Februari, Gerobak Akan Ditertibkan

 

Wajah baru Yogyakarta

Suasana kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta, sepi tanpa pedagang kaki lima yang sudah direlokasi, Kamis (3/2/2022). Sejak Selasa (1/2/2022), PKL Malioboro mulai menempati dua bangunan yang menjadi lokasi baru berjualan yang disiapkan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yakni Teras Malioboro 1 (eks Bioskop Indra) dan Teras Malioboro 2 (bekas gedung Dinas Pariwisata).KOMPAS.com/WISANG SETO PANGARIBO Suasana kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta, sepi tanpa pedagang kaki lima yang sudah direlokasi, Kamis (3/2/2022). Sejak Selasa (1/2/2022), PKL Malioboro mulai menempati dua bangunan yang menjadi lokasi baru berjualan yang disiapkan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yakni Teras Malioboro 1 (eks Bioskop Indra) dan Teras Malioboro 2 (bekas gedung Dinas Pariwisata).

Meski dianggap masih meninggalkan sejumlah kekurangan, tersemat sejumlah harapan terhadap relokasi PKL Malioboro.

Linda berharap, Malioboro pasca-relokasi bisa menjadi wajah baru Yogyakarta.

Jika sejak lama Malioboro dikenal dengan PKL-nya, kesan itu diubah perlahan menjadi tempat pejalan kaki yang cantik, nyaman, dan tertata.

"Semoga wajah baru Malioboro ini juga bisa menjadi daya tarik buat wisatawan," ungkapnya.

Linda berharap, tidak muncul PKL baru di sepanjang Malioboro dan membuat upaya penataan menjadi percuma.

Selain itu, ia juga berharap kesejahteraan para PKL dapat lebih diperhatikan, terutama di masa transisi relokasi.

Misalnya, pemerintah bisa membantu menggencarkan promosi lapak-lapak PKL agar pengunjung mau datang ke lokasi baru.

Hal senada diungkapkan Febri. Ia berharap dagangan para PKL bisa tetap laris dan terus dilakukan evaluasi terhadap proses relokasi ini.

"(Agar tetap laris) evaluasi prosesnya, benar-benar akomodir suara para pedagang, dan jangan korupsi," kata dia.

Baca juga:

Sementara Elise menyarankan agar Teras Malioboro 1 dan 2 dibuat menjadi lebih menarik sehingga lebih banyak pengunjung mau datang.

Sebab, saat ini ia melihat lokasi baru PKL tersebut masih kurang menarik. Bahkan, kata dia, salah satunya mirip lahan parkir kampus.

"Sebenarnya kalau tempatnya oke, layak, Instagramable mungkin, pastinya bisa jadi obyek wisata berikutnya," ucap Elise.

Ia menyebut beberapa tempat umum yang diberi sentuhan tersendiri sehingga punya daya tarik lebih dan mengundang banyak orang untuk berkunjung, seperti Alun-alun Kidul dan kedai kopi Nol Kilometer.

"(Kayak) Alun-alun Kidul, ke sananya malam soalnya ada sepeda hias. Itu yang menarik wisatawan. Terus di dekat Bank BNI nol kilometer ada kedai kopi, itu Instagramable."

"Ya semoga para pedagang bisa mendapatkan rezeki lebih baik, terlebih masa pandemi seperti sekarang," tuturnya.

Baca juga:

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Travel Update
Serunya Wisata Kolam Renang di Balong Geulis Sumedang

Serunya Wisata Kolam Renang di Balong Geulis Sumedang

Jalan Jalan
Nekat Sulut 'Flare' atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Nekat Sulut "Flare" atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Travel Update
Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Travel Update
Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com