“Kalau untuk (menangkap gambar pada momen) sunset atau sunrise bisa menggunakan smartphone. Kalau mau ambil semacam refleksi, paling bagus saat air surut, tepatnya Juli-Agustus, karena air riaknya banyak. Jadi, (hasilnya) air agak bergelombang-gelombang. Sangat menarik,” katanya.
Budiono sendiri berhasil menangkap pemandangan matahari terbenam hanya dengan kamera smartphone realme 9 Pro+ yang ia bawa. Meskipun, terdapat sedikit awan yang menyelimuti.
“Beragam kapasitas kamera kami manfaatkan untuk menangkap sunset, mulai dari wide angle hingga zoom. Kami coba semua. Semua preset pun dijajal karena mataharinya saat itu memang kurang greget,” ujarnya.
Menurutnya, ISO dan shutterspeed yang dimiliki realme 9 Pro+ lumayan baik. Untuk mode manual dan pro, kameranya cukup mumpuni. Namun, pengguna perlu mengulik sedikit untuk hasil yang optimal.
Baca juga: Realme 9i Meluncur dengan Snapdragon 680, Ini Spesifikasinya
Sebagai informasi, realme 9 Pro+ merupakan smartphone yang didukung sensor kamera flagship Sony IMX766 dan dilengkapi dengan OIS. Teknologi ini membuat proses pengambilan gambar lebih stabil sehingga foto yang dihasilkan akan detail dan tajam. Begitu pula saat kondisi minim cahaya.
Selain pesut Mahakam serta suasana sunrise dan sunset, Budiono mengatakan bahwa di dekat Danau Semayang terdapat Air Terjun Tiga Susun. Obyek wisata yang terletak di Kedang Ipil ini juga kerap menjadi sasaran wisatawan yang gemar foto.
Namun, ia mengingatkan bahwa wisatawan harus siap melalui medan sulit, sebab akses menuju air terjun tersebut belum begitu memadai.
Untuk melihat hasil foto dari perjalanan fotografer lain dalam program Nawa Cahaya: Capture the Unique Lights in Indonesia menggunakan realme 9 Pro+, silakan klik tautan berikut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.