Kala itu, Gubernur Murdjani dibantu seorang perencana bernama Van der Pijl, dalam merancang Banjarbaru sebagai Ibukota Provinsi Kalimantan.
Namun, perencanaan ini harus terhenti sampai pada perubahan status Kota Banjarbaru menjadi Kota Administratif.
Kabarnya, nama Banjarbaru hanyalah nama sementara yang diberikan Gubernur Murdjani. Nama ini dimaksudkan agar gubernur dapat membedakan daerah tersebut dengan Kota Banjarmasin, yaitu diartikan sebagai kota baru di Banjar.
Baca juga: Itinerary Wisata 3 Hari 2 Malam Banjarmasin, Belanja di Pasar Apung
Siapa sangka, pada akhirnya nama Banjarbaru inilah yang melekat sampai sekarang.
Sebagian besar topografi kota yang terletak di sebelah tenggara Banjarmasin ini adalah berupa dataran rendah, sungai, perbukitan serta pegunungan di utara dan timur.
Sementara, hampir seluruh industri yang berada di Kota Banjarbaru merupakan industri rumah tangga. Tepatnya, industri rumah tangga ini lebih banyak dijumpai di Kecamatan Cempaka, yang sebenarnya justru terkenal sebagai kota penambangan intan.
Baca juga: Hotel Baru Akan Hadir di Jatiwaringin, Banjarbaru, dan Lampung
Dari 25 industri di Kecamatan Cempaka, jenis industri terbanyak yang diusahakan adalah industri tekstil, pakaian jadi dan kulit, yaitu sebanyak 18 industri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.