Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejahatan Jalanan di Yogyakarta Diharapkan Tak Pengaruhi Pariwisata

Kompas.com - 14/04/2022, 07:05 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kasus klitih di Yogyakarta belakangan ramai dibincangkan. Situasi tersebut menimbulkan kekhawatiran bagi sebagian masyarakat.

Namun, Kepala Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Singgih Raharjo tak menampik bahwa situasi tersebut membuat sebagian wisatawan merasa kurang nyaman untuk berkunjung ke Kota Gudeg.

Baca juga: Apa Itu Klitih di Yogyakarta? Berikut Asal-usulnya

Kendati demikian, lanjut dia, saat ini kondisi keamanan di DIY sudah membaik. Pihak kepolisian juga sudah terjun langsung untuk mengatasi kejahatan jalanan yang menjadi kekhawatiran.

"Sebetulnya belum (berdampak siginifikan), tetapi kalau dibiarkan akan mengancam juga. Karena wisatawan tidak merasa aman, nyaman, kalau situasinya masih seperti ini," kata Singgih ditemui di DPRD DIY, Rabu (13/04/2022).

Baca juga: 6 Tips Hindari Klitih Saat Wisata di Yogyakarta

Bulan Ramadhan adalah low season, atau bulan dengan kunjungan wisata rendah, di DIY.

Singgih berharap, kondisi ini dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki situasi dan pencegahan agar kejahatan jalanan tidak kembali terjadi.

"Pemerintah dan stakeholder-nya sudah konkret ya (mengatasi kejahatan jalanan)," ucapnya.

Cara hindari kejahatan jalanan

Ilustrasi Malioboro, Yogyakarta.UNSPLASH/FARHAN ABAS Ilustrasi Malioboro, Yogyakarta.

Singgih menyampaikan sejumlah tips bagi para wisatawan agar terhindar dari kejahatan jalanan.

Pertama, wisatawan harus memperhatikan moda transportasi yang digunakan. Di samping itu, wisatawan juga diminta lebih bijak dalam memilih waktu untuk berwisata.

"Jam-jam lazim, kemudian moda transportasi yang digunakan, lalu jangan lewat jalan-jalan yang gelap, sepi. Itu sudah kami ingatkan ke wisatawan," ujar dia.

Baca juga:

Ia berharap situasi kedepan dapat lebih baik, seiring dengan dukungan semua pihak stakeholder.

Ini termasuk pengelola wisata yang sudah memiliki satgas, termasuk dari satgas keamanan hingga satgas Covid-19.

"Ada satgas Covid, ada yang berhubungan dengan keamanan. Satgas keamanan akan dihubungkan dengan Polsek," katanya.

Selain keamanan yang terus dijaga oleh para satgas, pengelola wisata juga akan bekerjasama dengan puskesmas terdekat untuk mengantisipasi jika ada wisatawan yang membutuhkan layanan kesehatan.

"Juga ada kerjasama pengelola dengan puskesmas terdekat. Ada kerjasama yang saling dukung," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com