KOMPAS.com - Pemerintah Korea Selatan telah mengizinkan warganya melepas masker saat berkegiatan di luar ruangan, mulai Senin (02/05/2022). Namun, banyak warganya yang memilih untuk tetap memakai masker.
Baca juga: 8 Maskapai Ini Tidak Wajibkan Pemakaian Masker Saat Penerbangan
Dilansir Kompas.com dari Insider, Kamis (05/05/2022), banyak warga lokal memilih untuk tetap mengenakan masker mereka, saat ditemui di kawasan pusat bisnis Seoul dan perkantoran seperti Jongno-gu.
"Saya tidak sakit dalam dua tahun terakhir dan saya tidak melewatkannya. Saya lebih suka memakai masker, terutama ketika ada begitu banyak orang di luar," ujar seorang pekerja di sekuritas keuangan bernama Kim So-young.
"Covid (juga) tidak akan tiba-tiba hilang minggu ini."
Sikap masyarakat Korea Selatan terhadap pelonggaran masker ini terlihat berbeda jika dibandingkan dengan di beberapa negara lain yang relatif berhenti menggunakan masker ketika aturan serupa dicabut.
Baca juga: Liburan ke Korea Selatan Bebas Karantina Mulai 1 April, Asal Sudah Divaksin
Para ahli meyakini bahwa salah satu alasan banyak dari orang Korea Selatan memilih untuk tetap memakai masker adalah alasan penampilan.
Di Korea Selatan, yang sering dijuluki sebagai "ibu kota operasi plastik dunia", banyak orang percaya bahwa berpenampilan menarik dapat membantu mereka berkembang secara sosial dan profesional.
"Kami tidak dapat menyangkal bahwa individu yang menarik diperlakukan lebih baik daripada mereka yang tidak berada di Korea, termasuk di pasar kerja," jelas profesor sosiologi Bae Kyu-han dari Universitas Kookmin.
"Mengenakan masker tidak bisa menjadi solusi fundamental untuk mengatasi masalah terkait penampilan, tetapi seseorang dapat merasa lebih lega dengan menghalangi pandangan orang lain (ke wajah mereka)."
Baca juga:
Sementara, direktur Pusat Penelitian Korea di University of Western Australia Jo Elfving-Hwang meyakini, alasan orang Korea Selatan enggan melepas masker mereka disebabkan oleh faktor etika sosial.
Selama pandemi, menurutnya, memakai masker menjadi tanda penghormatan seseorang terhadap kesehatan orang lain dan tanda kepedulian yang nyata terhadap kesejahteraan orang lain.
"Jadi, tiba-tiba melepas masker saat pandemi dan kemudian berpotensi menyebarkan infeksi, akan menjadi situasi yang menyebabkan seseorang "kehilangan muka" mereka," terang Jo.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.