KOMPAS.com - Kabupaten Sumenep di Jawa Timur adakah destinasi kawasan pesisir yang kaya, menjadikan tempat dengan wisata bahari yang amat beragam.
Di antara sejumlah wisata Sumenep, termasuk mangrove di Desa Kebundadap Timur, Pulau Gili Labak yang indah, hingga Pulau Gili Ilyang yang disebut sebagai tempat dengan kadar oksigen terbaik nomor dua di dunia.
Baca juga: Membaca Sejarah di Keraton Sumenep
Masih ada sejumlah wisata lain yang dari kabupaten yang berlokasi di ujung Pulau Madura ini.
Jika berencana mengunjunginya, Kompas.com menyusun sejumlah tempat wisata Sumenep yang cukup populer dan bisa dijadikan alternatif wisata saat liburan.
Hutan mangrove atau disebut pula Patekang oleh warga Desa Kebundadap Timur (Kedatim) ini menyajikan pemandangan alam dengan 20 jenis pohon mangrove yang rindang dan sejuk.
Di samping sebagai destinasi unggulan, ke depannya, pengelola berencana menjadikan wisata mangrove sebagai wahana edukasi bagi pelajar, dari kalangan sekolah dasar hingga mahasiswa, untuk menambah ilmu pengetahuan.
"Orang kan cuma ngerti mangrove itu bakau, padahal manggrove itu komunitas yang banyak spesies."
"Kami sosialisasi kepada anak TK dan SD, pentingnya mangrove selain mencegah abrasi, dan menahan gelombang air laut, juga sebagai ekosistem kepiting dan udang," kata Direktur Bumdes Pasopati Desa Kebundadap Timur (Kedatim), Aji Nur Rahman kepada Kompas.com dalam Kompas Travel Fair di Jakarta, Jumat (09/09/2022).
Baca juga: 10 Pantai Ombak Besar di Jawa Timur, Ada yang Tingginya 8 Meter
Di lokasi hutan mangrove ini tersedia pula wahana susur sungai yang bisa dijajal menggunakan perahu berkapasitas enam orang, dengan membayar Rp 100.000 per perjalanan.
Gili Labak merupakan sebuah pulau kecil di Desa Kombang, Kabupaten Sumenep, yang hanya dihuni sekitar 38 kepala keluarga (KK).
Pulau ini punya taman bawah laut yang indah. Di sini penyelam bisa menemukan aneka karang yang unik dan langka, hingga biota laut yang kaya.
Tiket masuknya hanya Rp 5.000.
"Pengunjung bisa sewa peralatan snorkeling sekitar Rp 30.000-an," kata Kepala Desa Kombang, Cholik, kepada Kompas.com, Jumat (30/09/2022).
Baca juga: 13 Pantai dengan Sunset Terindah di Jawa Timur
Sedangkan untuk akses dari Kota Sumenep, kamu bisa naik sepeda motor menuju Desa Kombang. Setelah itu, baru lah dari Pelabuhan Kombang naik perahu menuju Gili Labak.
Pantai Sembilan berlokasi di Pulau Giligenting, Desa Bringsang, Sumenep. Di Pantai Sembilan, ada beragam wahana air yang bisa dicoba, seperti banana boat, kano, hingga snorkeling.
"Kalau malam hari cahaya lampu terang benderang sehingga siang malam tetap bisa di nikmati suasananya, ada cottage juga," kata Ketua BumDes Serunai Jingga, Ari, kepada Kompas.com, Jumat.
Baca juga: 7 Mal Luas dan Mewah di Jawa Timur, Ada yang Terbesar di Indonesia
Meski bisa pulang hari, Ari menyarankan wisatawan untuk menginap di homestay kawasan Pantai Sembilan.
Selain menikmati suasana malam, di dekat pantai juga terdapat obyek wisata lain, yakni Desa Gedungan, yang tidak kalah mempesona.
Karena masih perawan, belum ada biaya retribusi masuk ke kawasan tersebut karena belum terkelola.
Jika datang dari kota Sumenep, akses masuknya bisa menuju Pelabuhan Tanjung. Kemudian, kamu bisa menyeberang ke Pelabuhan Desa Bringsang.
Baca juga: 10 Wisata Alam Malang, Surga Tersembunyi di Jawa Timur
Pantai Sembilan ada di sebelah pelabuhan dan hanya berjarak sekitar 350 meter sehingga bisa ditempuh berjalan kaki.
Adapun retribusi biaya tiket masuk ke Pantai Sembilan adalah sebesar Rp 15.000, ditambah biaya penyeberangan dari Pelabuhan Tanjung ke pelabuhan Desa Bringsang sebesar Rp 15.000.
Salah satu kekayaan budaya yang dimiliki Madura adalah keris yang dibuat di Desa Aeng Tong-tong di Sumenep, Jawa Timur.
Melansir Kompas.com, Rabu (25/05/2022) pada tahun 2014, Desa Aeng Tong-tong dinobatkan oleh UNESCO sebagai satu-satunya desa wisata dengan empu keris terbanyak di dunia.
Desa Wisata ini memiliki galeri khusus keris yang menjadi ruang untuk menampilkan produk-produk keris.
Baca juga: Keris dari Desa Aeng Tong-tong Jadi Suvenir Side Event G20
Di sana juga ditampilkan keris para leluhur yang telah berusia 300 tahun. Galeri itu pun menjadi tempat berkumpulnya para empu, kolektor, hingga pemerhati keris.
Di Desa Aeng Tong-tong terdapat ritual pencucian keris dan ziarah kubur kepada leluhur empu yang disebut dengan Penjamasan Keris.
Acara tersebut juga dimeriahkan dengan pesta rakyat yang menampilkan kesenian tradisional, seperti saronen dan macopat.
Gili Iyang merupakan pulau dengan kadar oksigen tertinggi kedua di dunia, setelah Jordania.
Seperti dikutip dari Indonesia.go.id, penelitian Lembaga Penelitian Antariksa Nasional (Lapan) tentang kualitas udara di Pulau Gili Iyang pada 2006 menemukan bahwa dari 17 titik yang diuji, kadar oksigennya adalah 20,9 persen.
Persentase tersebut ternyata lebih baik dari kondisi udara di daerah-daerah lain di Indonesia. Apalagi, kandungan zat pencemar udara di pulau tersebut relatif sangat rendah.
Baca juga: Melancong ke Gili Iyang, Pulau Awet Muda di Sumenep
Dikutip dari Kompas.com (22/05/2021), untuk mencapainya, pengunjung bisa menumpang taksi laut, sebutan masyarakat Dungkek untuk moda transportasi perahu kayu bermesin.
Untuk menyebrang ke Gili Iyang, pengunjung harus pergi ke Pelabuhan Penyebetangan Dungkek terlebih dahulu, kemudian menyebrang dengan durasi perjalanan laut sekitar 30-40 menit, tergantung kondisi cuaca.
Keraton di Sumenep merupakan keraton terakhir yang bertahan di Jawa Timur.
Bagian-bagiannya pun masih utuh, mulai penyimpanan prasasti sampai ruangan-ruangannya.
Lokasi Keraton Sumenep yang dekat dari pusat kota, membuat destinasi ini layak jadi destinasi wajib saat berkunjung ke Sumenep.
Dikutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Keraton Sumenep atap keraton diberi cat kuning untuk menghormati permaisuri keraton yang berasal dari China dan berkulit kuning, yakni Ratu Ayu Tirto Negoro.
Itulah mengapa keraton ini juga dikenal sebagai Potre Koneng atau Putri Kuning.
Baca juga: 4 Fakta Jembatan Suramadu, Penghubung Madura dan Surabaya
Di dalam keraton terdapat Pendopo Agung, Kantor Koneng, dan bekas Keraton Raden Ayu Tirto Negoro.
Pendopo Agung masih digunakan untuk berbagai acara kabupaten hingga saat ini.
Bukit Tawap berada di bawah bukit Desa Pagar Batu, Kecamatan Saronggi, Sumenep Jawa Timur. Destinasi wisata ini menghadirkan keindahan alam perbukitan alami, bahkan di atas bukit pengunjung bisa menikmati pemandangan laut.
Mengutip Kompas.com, Jumat (27/05/2022), saat ini wahana yang sudah ada di wisata Bukit Tawap antara lain pemandian umum untuk anak-anak dan pemandian air terapi atau air belerang.
Tersedia pula kolam renang bagi anak-anak hingga dewasa, dengan sumber air dari pegunungan.
Baca juga: 10 Wisata Alam Surabaya, Cocok untuk Libur Akhir Pekan
Selain itu, pengunjung juga bisa bersantai di gazebo dengan atap ilalang sembari menikmati sejuknya angin pegunungan dengan panoramanya yang indah.
Untuk menikmati pemandangan ini, pengunjung harus membayar Rp 10.000 untuk tiket masuk, dan Rp 5.000 untuk parkir kendaraan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.View this post on Instagram
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.