Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lokasi Ngunduh Mantu Kaesang-Erina, Ini 5 Fakta Loji Gandrung Solo

Kompas.com - 02/12/2022, 12:41 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Loji Gandrung atau rumah dinas Wali Kota Solo akan digunakan sebagai tempat acara adat ngunduh mantu putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep dan Erina Gudono.

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan, Loji Gandrung hanya digunakan sebagai titik awal kirab mempelai menuju Pura Mangkunegaran.

"Itu (Loji Gandrung) untuk start saja. Start kirab," ucap Gibran di Solo, Rabu (30/11/2022), seperti dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: Konsep Ngunduh Mantu Kaesang-Erina: Acara Adat di Loji Gandrung, Syukuran di Puro Mangkunegaran

Tidak hanya sebagai rumah dinas wali kota, Loji Gandrung juga merupakan ikon Kota Solo. Berikut sejumlah fakta tentang rumah tersebut.

Fakta Loji Gandrung

1. Cagar budaya berusia lebih dari 190 tahun

Loji Gandrung yang kini dijadikan kompleks rumah dinas Wali Kota Solo merupakan cagar budaya yang telah berdiri selama lebih dari 190 tahun, seperti dikutip dari Indonesia.go.id.

Lokasinya ada di Jalan Brigjen Slamet Riyadi No. 261, Laweyan, Solo.

Baca juga: 6 Fakta Pura Mangkunegaran, Lokasi Pernikahan Kaesang-Erina

Bangunan Loji Gandrung memiliki luas 3.500 meter persegi, sementara luas keseluruhan kompleks mencapai 6.295 meter persegi.

2. Awalnya merupakan rumah tinggal

Seperti dikutip dari situs Pemerintah Kota Surakarta, bangunan tersebut pada awalnya adalah rumah tinggal seorang saudagar perkebunan gula dan tuan tanah ternama di Ampel, Boyolali, Johannes Augustinus Dezentje atau akrab disapa Tinus.

Teras Belakang Loji GandrungKOMPAS.com/ROSIANA HARYANTI Teras Belakang Loji Gandrung

Ia adalah anak dari seorang pejabat militer Kolonial Belanda yang tersohor saat itu dan punya hubungan baik dengan Keraton Kasunanan Surakarta.

Rumah tinggal itu dibangunan pada tahun 1830, setelah ia menikah dengan seorang anggota keluarga Keraton Kasunanan Surakarta bernama Raden Ayu Cokrokusumo.

Baca juga: Kenapa Surakarta Disebut Solo? Simak Sejarahnya

Itu adalah pernikahan keduanya setelah istri pertamanya meninggal pada 1816, sesaat setwlah melahirkan anak pertama mereka.

Bangunan itu kemudian ditetapkan sebagai cagar budaya pada 3 Mei 2013.

Setelahnya, pemerintah pun mulai menyiapkan bangunan wisma dua lantai di belakang Loji Gandrung sebagai rumah dinas baru wali kota, yang mulai ditempati Agustus 2020. 

3. Asal mula nama Loji Gandrung

Dua patung Dwarapala di taman belakang Loji GandrungKOMPAS.com/ROSIANA HARYANTI Dua patung Dwarapala di taman belakang Loji Gandrung

Rumah tinggal Tinus kala itu lebih mirip benteng lantaran dikelilingi tembok tinggi dan pos penjagaan, seperti dikutip Kompas.com.

Agar terlihat berbeda dari benteng, Tinus meletakkan banyak tanaman hijau dan menghiasi teras rumahnya dengan gamelan.

Baca juga: 10 Masjid Megah di Indonesia Selain Masjid Raya Sheikh Zayed Solo 

Kemudian, ia sering mengundang kenalannya untuk berpesta di rumah. Hal itulah yang membuat masyarakat setempatnya menyebut kegiatan itu sebagai "gandrungan".

"Gandrungan" dalam Bahasa Jawa artinya tergila-gila atau menyukai.

Seiring berjalannya waktu, rumah itu kemudian dikenal sebagai Loji Gandrung. Adapun "loji" berasal dari Bahasa Belanja, Loge, yang artinya rumah besar, bagus, dan berdinding tembok.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat 'Long Weekend'

Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat "Long Weekend"

Travel Update
Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Hotel Story
3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

Travel Tips
Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Jalan Jalan
Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Travel Update
5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

Jalan Jalan
Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Travel Update
5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

Travel Tips
Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Jalan Jalan
Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Travel Update
Serunya Wisata Kolam Renang di Balong Geulis Sumedang

Serunya Wisata Kolam Renang di Balong Geulis Sumedang

Jalan Jalan
Nekat Sulut 'Flare' atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Nekat Sulut "Flare" atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Travel Update
Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com