MALANG, KOMPAS.com - Ada sesuatu baru di kawasan Kayutangan Heritage, yakni terdapat replika gerbong trem yang bisa menjadi spot foto baru bagi wisatawan.
Replika itu untuk menunjang daya tarik wisata dan mengingatkan kepada masyarakat bahwa di kawasan tersebut dahulu dilalui moda transportasi trem.
Replika itu tepatnya terletak di trotoar kawasan bundaran Patung Chairil Anwar dan baru terpasang pada Minggu (28/11/2022).
Baca juga: Wisata Sejarah Bakal Hadir di Kota Malang, Pemkot Siapkan Penataan Kawasan Kayutangan
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penata Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang Dandung Djulharjanto mengatakan, di kawasan Kayutangan Heritage pada zaman penjajahan Belanda dilalui oleh moda transportasi trem.
Ia melanjutkan bahwa saat ini trem memang sudah tidak ada. Namun di bawah jalan aspal, masih terkubur jalur trem.
"Itu merupakan replika dari trem pada zaman Belanda. Seperti yang kita ketahui saat melakukan penggalian, di kayutangan ada bekas jalur trem. Jadi itu lebih kepada replika trem dari zaman dahulu," kata Dandung pada Jumat (2/12/2022).
Sebelumnya saat penataan kawasan Kayutangan Heritage sejak 2021, ditemukan jalur lintasan trem yang terpendam di sepanjang Jalan Basuki Rahmat. Lintasan trem terakhir ditemukan pada saat pemasangan batu andesit pada Rabu (19/10/2022).
Jalur trem yang ditemukan itu ada sekitar 8 hingga 10 meter. Diduga lintasan rel trem ini serupa atau masih satu jalur dengan temuan rel di koridor 1 (Avia) dan koridor 2 (Simpang Empat Rajabally). Dua lintasan trem sebelumnya juga telah diputuskan untuk dipendam.
Baca juga: Keliling Wisata Kayutangan Heritage Malang Kini Bisa Virtual
Lintasan trem ini diketahui dibangun pada saat zaman kolonial. Saat itu, pembangunan diawaki Malang Stoomtram Maatschappij (MSM) dengan membangun lintasan trem yang terbentang mulai Stasiun Blimbing hingga Jagalan.
Panjang lintasan seluruhnya diperkirakan mencapai sekitar 6 kilometer (km). Belanda sudah membuka jalur kereta ini sejak 15 Februari 1903 dan ditutup kisaran pada tahun 1959.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.