Dwi menyampaikan, upaya pelestarian budaya mencakup empat hal yang harus dipahami, di antaranya perlindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan.
"Pengembangan dari eksplorasi budaya ini bisa dikolaborasikan dengan desa-desa wisata sebagai event destinasi wisata budaya yang digelar rutin. Oleh karena itu diharapkan seniman-seniman di kabupaten/kota untuk berusaha menemukan kembali potensi-potensi mereka," terangnya.
Dwi mencontohkan, Festival Kresnayana di Kabupaten Blitar yang setiap tahun digelar menjadi salah satu event wisata budaya unggulan di Jawa Timur.
Baca juga:
Acara itu merupakan sebuah sendratari yang mengangkat tokoh Sri Kresna sebagai pembawa pesan kedamaian dunia. Kisah Kresnayana tersebut diangkat dari sebuah relief yang ada di Candi Penataran, Nglegok, Kabupaten Blitar.
Kemudian, ada juga event East Java Heritage Expo dengan tema Citragama Wali dan Peradaban Islam Jawa Timur pada Jumat (25/11/2022) di GOR Wahana Ekspresi Poesponegoro Sidokumpul, Kabupaten Gresik.
Kegiatan itu dilatarbelakangi upaya pengembangan kebudayaan religi di wilayah pesisir yang dikenal dengan penyebaran agama Islam oleh para Wali. Ada empat daerah yaitu Surabaya, Gresik, Lamongan, dan Tuban, yang dikenal di masyarakat dengan Ziarah Wali Limo.
"Hal-hal seperti ini bisa disinergikan dengan desa wisata terkait, potensinya ada di mana, mungkin saat ini desa wisata berbasis keindahan alam, dari sisi kebudayaan mencoba untuk menggali lagi untuk bisa ditampilkan untuk pengembangan desa wisata berbasis budaya," jelasnya.
Pihaknya juga berharap pemerintah daerah kota/kabupaten dapat membantu untuk mewujudkan hal tersebut.
"Yang penting teman-teman dari kabupaten/kota bisa mengenali potensi budayanya yang bisa dikemas, jadi setelah itu bisa dilakukan pendampingan, memperkuat narasi budayanya, yang bisa membuat event tampilan yang menarik dan dinikmati," tuturnya.
Baca juga:
Di sisi lain, Disbudpar Jatim juga berupaya terkait perlindungan pelestarian budaya dengan melakukan publikasi narasi budaya secara digital melalui media online.
"Bulan ini akan mem-publish (menerbitkan) daksa budaya itu media online yang memuat tentang segala sesuatu terkait budaya yang ada di Jawa Timur, itu mencakup ranah kabupaten/kota maupun sisi-sisi pergelaran, event, ada kegiatan-kegiatan dari teman-teman kabupaten/kota," katanya.
Pihaknya juga bekerja sama dengan 20 mahasiswa dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga (FIB Unair) untuk pengelolaannya.
"Nah itu kami merekrut 20 mahasiswa FIB Unair untuk ikut mengelola itu, kita rekrut sebagai verifikator dari kontribusi kabupaten/kota yang masuk dalam website kami," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.