Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Libur Akhir Tahun ke Malang, Waspadai Titik Kemacetan Berikut

Kompas.com - 15/12/2022, 18:41 WIB
Nugraha Perdana,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Meski tidak ada cuti bersama untuk momen Natal dan Tahun Baru 2023, namun Dinas Perhubungan Kota Malang telah melakukan antisipasi terjadinya kepadatan arus kendaraan. Termasuk dengan memetakan potensi titik kemacetan.

Malang diperkirakan bakal dikunjungi banyak wisatawan pada libur akhir tahun, termasuk wisatawan dari luar daerah.

"Dari riset Kemenhub (Kementerian Perhubungan) akan terjadi pergerakan manusia sekitar 44,17 juta orang (secara nasional) saat akhir tahun ini, termasuk sangat mungkin juga di Malang Raya karena menarik untuk dikunjungi wisatawan, dengan kendaraan roda dua maupun roda empat," kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang, Widjaja Saleh Putra, Kamis (15/12/2022).

Baca juga: 10 Tempat Glamping di Yogyakarta buat Libur Tahun Baru 

Peningkatan arus kendaraan saat periode libur akhir tahun diprediksi mencapai 30 persen jika dibandingkan hari biasanya, dengan pengendara diperkirakan didominasi dari daerah Jawa Timur.

Beberapa prediksi titik kemacetannya antata lain di Exit Tol Madyopuro, Jalan Ahmad Yani, Jalan Soekarno Hatta, Jalan Basuki Rahmat, Alun-alun Bundaran Tugu, Alun-alun Merdeka Kota Malang, dan Jalan Mayjen Sungkono.

Selain itu, juga di simpang tiga Dinoyo hingga Jembatan Tunggulmas, kemudian Jalan Ranugrati, dan lainnya.

"Mudah-mudahan tidak seluruh wilayah, Insya Allah hanya di beberapa titik saja," katanya.

Baca juga: 20 Wisata Tahun Baru di Bogor yang Cocok untuk Keluarga 

Imbauan untuk liburan akhir tahun

Widjaja memberikan beberapa imbauan bagi calon wisatawan yang akan berwisata atau melintasi Malang pada periode libur akhir tahun.

Dianjurkan memeriksa kondisi kendaraan dan memastikannya dalam kondisi prima sebelum bepergian untuk menghindari mogok ketika berkendara di jalan.

 Baca juga: 20 Wisata Tahun Baru Yogyakarta yang Hits, Banyak Tempat Instagramable

Kemudian, masyarakat diimbau tidak memaksakan berkendara ketika cuaca ekstrem, seperti saat hujan angin. Adapun saat ini di Kota Malang memasuki musim hujan sehingga rawan terjadi bencana seperti pohon tumbang.

Untuk menghindari kemacetan, periksa terlebih dahulu situasi lalu lintas dari jalan yang akan dilalui, seperti melalui kamera CCTV yang ada di situs Kota Malang. Sehingga, pengendara bisa memilih ruas jalan yang lebih lancar.

"Tetapitentu kami berharap masyarakat kalau ada macet, ya bersabar, jangan berebut, karena ini tanggungjawab keselamatan bersama," katanya.

Baca juga: 8 Ide Kegiatan Wisata Tahun Baru di Dieng, Negeri Atas Awan 

Sebagai antisipasi, Dishub Kota Malang juga akan menurunkan para personelnya untuk membantu mengatur lalu lintas bersama jajaran dari Satlantas Polresta Malang Kota.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Skema rekayasa lalu lintas juga dimungkinkan dilakukan pada titik-titik terjadinya kemacetan.

"Saya belum bisa memastikan apakah harus ada contraflow, apakah satu jalur saja, tetapi semoga tidak terjadi. Kami optimalkan sumber daya yang ada, di antaranya personel kami, pengaturan traffic light ATCS, dan lainnya," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE Meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE Meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com