Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Inspirasi Avatar 2, Ini 6 Fakta Suku Bajo Si Penjelajah Laut

Kompas.com - 21/12/2022, 11:06 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

KOMPAS.com -  Suku Bajo di Indonesia menjadi inspirasi Suku Metkayina dalam film Avatar: The Way of Water atau Avatar 2 yang tengah tayang di bioskop.

Suku Metkayina digambarkan sebagai penghuni Pandora yang menguasai lautan atau disebut sebagai klan laut. Mereka  hidup di pesisir laut Pandora yang indah.

Baca juga: Suku Bajo di Indonesia Jadi Inspirasi Metkayina di Film Avatar 2 

Klan Metkayina merupakan klan baru yang muncul dalam film Avatar: The Way of Water. Klan ini dipimpin oleh Ronal yang diperankan Kate Winslet.Dok. Disney Klan Metkayina merupakan klan baru yang muncul dalam film Avatar: The Way of Water. Klan ini dipimpin oleh Ronal yang diperankan Kate Winslet.

Sutradara James Cameron mengaku melakukan banyak riset untuk menciptakan karakter Suku Metkayina, seperti dilansir dari National Geographic (15/12/2022).

Cameron meneliti budaya dari suku-suku yang hidup berdampingan dengan laut. Menariknya, salah satu inspirasi dari Suku Metkayina adalah suku dari Indonesia, yakni Suku Bajo, atau dikenal dengan nama Suku Bajau dan Suku Sama.

“Ada (orang Sama-Bajau), orang di Indonesia yang tinggal di rumah panggung dan hidup di atas rakit. Kami melihat hal-hal seperti itu,” ujarnya dikutip dari National Geographic.

Selain Indonesia, Cameron juga terinspirasi dari Budaya Polinesia untuk menciptakan karakter Suku Metkayina.

Baca juga: Jelajah Dunia Pandora di Film Avatar, Bisa Mampir Mal di Jakarta

Fakta-fakta Suku Bajo 

Suku Bajo memiliki sejumlah fakta menarik seperti dihimpun Kompas.com dari sumber Indonesia.go.id dan laman Direktorat Sekolah Menengah Pertama Kemendikbud.

1. Penjelajah laut 

Lalu lintas masyarakat Suku Bajo yang menggunakan perahu dengan latar belakang hutan mangrove yang mereka kelolaKOMPAS.COM/ROSYID AZHAR Lalu lintas masyarakat Suku Bajo yang menggunakan perahu dengan latar belakang hutan mangrove yang mereka kelola

Suku Bajo terkenal akan kehebatannya dalam menjelajahi lautan, sehingga dijuluki sebagai si penjelajah atau pengembara laut, seperti dikutip dari laman Indonesia.go.id.

Ketika menjelajah lautan, Suku Bajo hanya bermodalkan perahu kuno. Mereka  hanya mengandalkan posisi bintang, tanpa menggunakan peralatan penunjuk arah modern untuk memandu perjalanan.

Dahulu kala, orang-orang Suku Bajo terbiasa hidup di atas perahu, atau nomaden. Mereka hidup dengan menjelajahi lautan, berpindah dari satu pesisir ke pesisir lain.

Keahlian meraka sebagai penjelajah laut tetap turun-menurun hingga generasi saat ini.

Baca juga: Menyusuri Kanal, Mengenal Kehidupan Suku Bajo Mola

2. Bisa menyelam 70 meter sekali nafas 

Karena hidup berdampingan dengan laut, maka Suku Bajo memiliki keahlian unik. Mengutip dari Indonesia.go.id, Suku Bajo memiliki keahlian menyelam lautan hingga kedalaman 70 meter, hanya dengan sekali tarikan napas.

Mereka sama sekali tidak memerlukan baju khusus dan alat bantu pernapasan. Mereka hanya memakai kaca mata renang yang terbuat dari kayu untuk mencegah air masuk ke mata.

Baca juga: Atraksi Dunia Pandora Avatar: The Way of Water Hadir di Jakarta

3. Asal suku bajo 

Sejarah mengatakan, Suku Bajo berasal dari Kepulauan Sulu di Filipina Selatan. Mereka hidup di lautan lepas hingga masuk ke perairan Indonesia.

Selain di Indonesia, Suku Bajo tersebar di Malaysia, Filipina, dan Thailand.

Sementara di Tanah Air, Suku Bajo berada di Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan wilayah Indonesia bagian timur lainnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Tempat Wisata di Bali Disiapkan untuk Delegasi World Water Forum

5 Tempat Wisata di Bali Disiapkan untuk Delegasi World Water Forum

Travel Update
8 Tips Mendaki Gunung Prau yang Aman untuk Pemula

8 Tips Mendaki Gunung Prau yang Aman untuk Pemula

Jalan Jalan
Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Travel Update
6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

Travel Tips
Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Travel Update
8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com