Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Event Tahun Baruan di DIY Disebar di Sejumlah Lokasi, Urai Kepadatan

Kompas.com - 23/12/2022, 18:06 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memprediksi 12 tempat wisata berpotensi terjadi penumpukan wisatawan saat libur akhir tahun  Natal dan tahun baru (Nataru).

Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo mengatakan, belasan titik yang perlu diantisipasi oleh wisatawan adalah Keraton-Malioboro, Ayunan Langit-Sungai Mudal, Waduk Sermo-Kalibiru.

Ada pula di kawasan Hutan Pinus Mangunan, Monumen Jogja Kembali-Jalan Kaliurang, Prambanan, Breksi, Bukit Bintang-Nglanggeran, Goa Pindul, dan HeHa Ocean View. 

Baca juga: Jadwal KRL Yogyakarta-Solo Khusus Libur Akhir Tahun 2022

Tak hanya lokasi tersebut, kawasan pantai selatan juga perlu diwaspadai para wisatawan karena diprediksi macet, seperti di Pantai Glagah Kulon Progo dan sekitarnya, Pantai Baron sampai Pantai Pulang Sawal, dan Parangtritis-Depok.

"12 lokasi itu jadi potensi kemacetan. Untuk antisipasi, kami akan menyebar pelaksanaan event wisata di sepanjang Nataru," ucap dia, Jumat (23/12/2022).

Event di DIY saat malam tahun baru

Untuk memecah kemacetan Dinas Pariwisata telah menyiapkan beberapa event agar wisatawan tidak terpusat di satu titik.

Event wisata di Bantul

Pertama, ada di Kabupaten Bantul. Ada 4 event di lokasi berbeda yang bisa dikunjungi oleh wisatawan, yakni:

Baca juga: Tarif Parkir di Wisata Pantai Bantul, Jangan Sampai Bayar Mahal

Gunung Wangi Piyungan (Pesta kembang api & Akustik), Puncak Sosok (Pesta kembang api & Akustik), Bojong Ari Depok (Pesta kembang api & Koesplus-an), dan Pantai Goa Cemara (Pesta kembang api & Elektone).

Live music di Puncak Sosok Bantul tahun 2019.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Live music di Puncak Sosok Bantul tahun 2019.

Event wisata di Sleman

Untuk Sleman, terdapat 11 event, yakni di Watu Tapak (Spexial New Year Eve Camp), Tlogo Putri Kaliurang (Campursari Embun Laras, Neokustik Band, Turonggo Kencono Mudho, Jathilan Turonggo Prono Jati), dan Lapangan Parkir Watu Purbo (Senam Massal dan Bazar UMKM).

Selain itu, ada event di Eduwisata (Senam "Sleman Bangkit"), Gardu Pandang Kaliurang (Pentas Kubro Roso Siswo), Gardu Pandang Kaliurang (Pentas OM Romansa), dan Tebing Breksi (New year's Eve Dinner & Camp dan Tebing Breksi Gumebyar 2023).

Baca juga: Jelang Nataru, Tarif Penginapan dan Hotel di Bantul Naik Signifikan

Event wisata di Kulon Progo

Di Kulon Progo, ada 2 event, yakni di Waduk Sermo (Pentas Musik & kembang api) dan Alun-alun Wates (Pementasan Wayang).

Event wisata di Gunungkidul 

Sedangkan di Gunungkidul, terdapat 5 event wisata yang digelar di Pantai Wediombo (Wediombo Breeze #4), Rest Area Cingkrang Tepus (Pesta kembang angkringan), dan Bundaran Siyono (Malam Pergantian Tahun Baru).

Kawasan Pantai Wediombo, GunungkidulKOMPAS.COM/MARKUS YUWONO Kawasan Pantai Wediombo, Gunungkidul

Selanjutnya, ada event di Pantai Baron (Senam massal dan organ tunggal) dan Baron Light House (Pesta Kembang Api). 

Tak ada event wisata di Kota Yogyakarta

Khusus di Kota Yogyakarta, tidak digelar event agar wisatawan tidak menumpuk di kawasan Tugu, Malioboro, dan Keraton.

"Event Kota Jogja tidak ada secara khusus. Tapi event itu ada di hotel-hotel untuk mengadakan malam pergantian malam tahun baru atau sekadar dinner," ujar Singgih.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)

Sementara itu terkait kepadatan jalur-jalur wisata, Kepala Dinas Perhubungan DIY Ni Made Dwi Panti Indrayanti mengimbau wisatawan untuk melalui jalur alternatif agar tidak menumpuk di jalan utama.

Jalan alternatif di Yogyakarta saat libur akhir tahun, bisa disimak di sini.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com