Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelenteng Eng An Kiong di Kota Malang Gelar Wayang Potehi Setiap Hari

Kompas.com - 26/01/2023, 20:54 WIB
Nugraha Perdana,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Pertunjukan wayang potehi di Kelenteng Eng An Kiong, Kota Malang, digelar setiap hari mulai Kamis (26/1/2023) hingga Maret mendatang pukul 15.30 - 17.00 WIB dan 19.00 - 21.00 WIB. Pertunjukan ini terbuka untuk umum.

Pedalang Widodo Santoso (51) mengatakan, cerita bersambung tentang berbagai kisah di China akan dibawakannya selama pentas di kelenteng di Jawa Timur ini.

Baca juga:

Ada yang menarik, sebelum Widodo pentas pada hari pertama, para pengurus kelenteng bersembahyang terlebih dahulu untuk menentukan cerita yang akan dibawakan.

"Di hari pertama ini saja, sebelum saya pentas, para pengurus kelenteng sembahyang dulu ke dewanya, saya sodorkan beberapa cerita sampai dipilih untuk dibawakan," kata Widodo saat ditemui pada Kamis (26/1/2023).

Baca juga: Kisah Kelenteng Fat Cu Kung Jakarta Barat, Tempat Berdoa Kepada Dewa Rezeki

Widodo pentas dibantu bersama empat rekannya yang semua berasal dari Paguyuban Wayang Potehi FU HE AN asal Gudo, Jombang. Dia juga membawa satu set wayang beserta alat musik dan panggung ukiran.

Pedalang wayang potehi, Widodo Santoso (51) membawa wayang menyerupai Raja Lie Sie Bin dan penasehatnya Dji Baow Kong. KOMPAS.com/ Nugraha Perdana Pedalang wayang potehi, Widodo Santoso (51) membawa wayang menyerupai Raja Lie Sie Bin dan penasehatnya Dji Baow Kong.

Salah satu kisah yang biasanya dibawakan Widodo saat pentas seperti cerita legendaris tentang Sie Djien Kwie Tjeng Tang. Kisah itu menceritakan seorang pemuda dari rakyat jelata asal China yang kemudian hari menjadi jenderal perang sebagai pelindung kerajaan Tong Tiauw.

"Ada sekitar 20-an kisah tentang perjalanan kerajaan-kerajaan di Tiongkok," katanya.

Baca juga:

Meskipun saat ini penggemar wayang potehi semakin sedikit, tetapi baginya menjadi dalang sudah menjadi kesenangannya.

Dia bercerita bagaimana kejayaan wayang potehi di Indonesia pada tahun 70-an hingga awal 80-an.

"Saat itu, menurut cerita guru-guru saya, wayang potehi seperti wayang pada umumnya, ketika pentas puluhan orang yang menonton di kelenteng, banyak pedagang yang berjualan," terang Widodo.

"Kemudian akhir 90-an itu distop sama pemerintah dari petugas sospol, waktu Orde Baru, terus sewaktu Pak Presiden Gus Dur diperbolehkan lagi," imbuhnya.

Baca juga: Sambut Imlek, Kelenteng Tjoe Tik Kiong Jalani Ritual Ganti Baju Dewa

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

Travel Tips
Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Travel Update
8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com