Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Tradisi Betawi Sebelum Puasa yang Masih Dilestarikan sampai Sekarang

Kompas.com - 12/03/2023, 15:36 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

KOMPAS.com - Masyarakat Betawi memiliki sejumlah tradisi sebelum puasa atau Ramadhan. Tradisi tersebut menjadi kearifan lokal yang masih dilestarikan hingga saat ini.

Biasanya, masyarakat Betawi melaksanakan tradisi sebelum puasa itu bersama keluarga. Tradisi itu pada umumnya dilaksanakan seminggu hingga satu hari sebelum Ramadhan.

Baca juga: 12 Tradisi Sebelum Puasa di Jawa, Padusan hingga Megengan

Baca juga: Apa Itu Munggahan? Tradisi Sebelum Puasa di Sunda 

Lantas, apa saja tradisi Betawi sebelum puasa? Berikut ulasannya seperti dihimpun Kompas.com.

1. Nyorog 

Ilustrasi tradisi nyorog, salah satu tradisi Betawi sebelum puasaDok. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata DKI Jakarta Ilustrasi tradisi nyorog, salah satu tradisi Betawi sebelum puasa

Nyorog merupakan tradisi Betawi sebelum puasa yang diperkirakan sudah ada sejak 1800-an, seperti dikutip dari situs Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta.

Tradisi ini dilakukan dengan cara berbagi bingkisan makanan ke sanak saudara dan keluarga yang tinggalnya berjauhan

Sebab, masyarakat Betawi pada zaman dulu memiliki tempat tinggal yang berjauhan antara satu dengan yang lainnya karena dibatasi hutan dan kebun.

Tradisi ini mulanya diperkenalkan para wali saat menyebarkan ajaran Islam. Selain menyambut puasa, tradisi nyorog juga dilakukan saat Idul Fitri dan upacara pernikahan.

Baca juga: Pengalaman Puasa di London, Ada Bukber di Lokasi Ikonik

2. Munggahan

Selain masyarakat Betawi, tradisi munggahan juga dikenal di kalangan masyarakat muslim Sunda.

Melansir dari laman Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, munggahan berasal dari bahasa Sunda munggah, yang artinya naik secara harfiah, atau bermakna naik ke bulan suci yang derajatnya lebih tinggi.

Mengutip dari Tribun Jabar, munggahan merupakan wujud rasa syukur masyarakat kepada Allah SWT dan upaya membersihkan diri dari hal-hal buruk selama setahun ke belakang.

Baca juga: Cerita Puasa di Hsinchu Taiwan, Ada Komunitas Muslim Kecil yang Solid

Munggahan juga bertujuan agar masyarakat terhindar dari perbuatan yang tidak baik selama menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Ada beragam kegiatan dalam tradisi munggahan, seperti berkumpul bersama keluarga, makan bersama, saling bermaaf-maafan, dan berdoa bersama.

Selain itu, sebagian umat Islam mengunjungi tempat wisata bersama keluarga, berziarah ke makam keluarga, atau mengamalkan sedekah munggah, yakni sedekah sehari sebelum puasa Ramadhan.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

 

Ilustrasi buka puasa bersamaSHUTTERSTOCK/Odua Images Ilustrasi buka puasa bersama

3. Ruwahan

Tradisi Betawi sebelum puasa selanjutnya adalah ruwahan atau rowahan. Mengutip laman Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bekasi, tradisi ruwahan berupa penutupan pengajian dan persiapan menuju Ramadhan.

Dalam ruwahan, biasanya satu keluarga berkumpul lalu membaca surat Yasin bersama ditambah tahlil dan shalawat kepada Nabi Muhamad SAW.

Setelah itu, acara ditutup dengan makan bersama dengan makanan khas Betawi, seperti ketupat sayur, semur, asinan, dan kue-kue kecil. Sebagian masyarakat Betawi juga mengartikan ruwahan sebagai kegiatan sedekah.

Baca juga: Cerita Ramadhan dari Belanda, Puasa yang Panjang dan Rindu Berburu Takjil

Misalnya, dalam ruwahan, masyarakat Betawi mengundang tetangga-tetangga terdekat, lalu memberikan sembako untuk persiapan Ramadhan.

Ruwahan bermakna bentuk rasa syukur atas rezeki dari Allah SWT sekaligus momentum untuk mendoakan keluarga atau sanak saudara yang telah meninggal.

4. Nyekar

Ilustrasi ziarah makam ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga Ilustrasi ziarah makam

Tradisi nyekar merupakan kegiatan ziarah, mendoakan orang tua, keluarga, atau sanak saudara yang telah wafat, seperti dikutip dari laman Dinas Kebudayaan dan Pariwisata DKI Jakarta.

Tak hanya masyarakat Betawi, budaya nyekar juga dilakukan mayoritas umat muslim di Indonesia sebelum memasuki Ramadhan. Di berbagai daerah, tradisi ini disebut dengan sadranan atau nyadran.

Selain berdoa, peziarah juga datang membawa bunga melati, mawar, air mawar untuk ditaburkan ke tanah makam.

Baca juga: Cerita WNI Berpuasa di New York AS, Durasi Puasa Bisa Berubah-ubah

5. Merang

Tradisi ini telah populer sejak 1950-an, seperti dikutip dari laman Dinas Kebudayaan dan Pariwisata DKI Jakarta.

Dalam tradisi ini, masyarakat Betawi akan memadati bantaran sungai menjelang Ramadhan untuk melakukan keramas massal menggunakan merang.

Merang merupakan bekas tangkai padi kering yang dibakar, lalu direndam. Bahan tradisional tersebut digunakan sebagai pengganti sabun dan sampo.

Baca juga: Cerita Puasa di Mekkah, Ada Tradisi Bergadang hingga Sahur 

Tradisi merang dilakukan oleh berbagai kalangan dan usia, mulai dari anak-anak hingga lansia. Tradisi merang bermakna membersihkan diri dan hati menjelang Ramadhan.

Namun, berbeda dengan tradisi lainnya yang masih dilestarikan, tradisi merang mulai ditinggalkan masyarakat Betawi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com