KOMPAS.com - Viral video sejumlah penumpang maskapai Super Air Jet kegerahan dalam pesawat tujuan Bali-Jakarta pada Senin (21/3/2023).
Video itu diunggah oleh beberapa penumpang di media sosial TikTok. Salah satu penumpang Super Air Jet yang menggungah videonya adalah Rachmani Arief melalui akun Gerry Prayudi.
Baca juga: Hindari Pakai Sandal Saat Naik Pesawat, Ini Alasannya
Saat dikonfirmasi Kompas.com, Arief menjelaskan kronologi masalah terjadi selama perjalanan dari Bali menuju Jakarta menggnakan Super Air Jet.
Arief mengatakan, saat masuk ke pesawat semua masih tampak biasa saja. Namun setelah lepas landas kurang lebih 15 menit penumpang mulai memutar-mutar kenop AC dan berpikir mungkin kenopnya belum terbuka.
"Kurang lebih setengah jam perjalanan penumpang mulai menggunakan kartu petunjuk keselamatan sebagai kipas manual, para balita mulai kepanasan dan menangis," kata Arief kepada Kompas.com, Kamis (23/3/2023).
Baca juga: Bandara di Inggris Hapus Aturan Batas Cairan 100 Mililiter ke Pesawat
Kemudian pada 18.07 WIB pilot mengumumkan ada gangguan sistem pada pendingin dan saat itu ketinggian pesawat diturunkan menjadi sekitar 10.000 kaki.
Selang 10 menit, kondisi AC pesawat, kata Arief, masih belum berfungsi dan penumpang balita sudah mulai menangis karena kegerahan.
"Salah satu penumpang yang membawa balita sudah mulai emosi karena sudah lebih satu jam perjalanan awak kabin tidak ada berinisiatif untuk membantu penumpang itu," ujarnya.
Baca juga: Pesawat di Inggris Terbang Melingkar agar Penumpang Bisa Lihat Aurora
"Akhirnya beberapa penumpang berinisiatif mengipasi balita tersebut agar berhenti menangis. Turis asing disebelah saya sampai memberikan air mineralnya kepada penumpang yang membawa balita tersebut," lanjut Arief.
Setelah mendarat, Arief melihat tidak ada bantuan dari awak kabin pada para penumpang, baik saat kepanasan atau saat penurunan penumpang.
Padahal, menurut Arief, dalam kondisi darurat harusnya penumpang prioritas, seperti ibu hamil dan balita diturunkan terlebih dahulu.
"Di lorong setelah keluar pesawat, saya juga melihat turis asing tergeletak dengan badan gemetar dalam kondisi hampir pingsan," ungkap Arief.
Baca juga: Motif Batik Mega Mendung dan Awan Hiasi Badan Pesawat Garuda Indonesia
Setelah sampai di Bandara Soekarno-Hatta Arief bersama penumpang melakukan komplain ke ruangan bagian kedatangan milik Super Air Jet.
Namun, tidak ada tanggapan karena ruangan tersebut kosong. Bahkan setelah melakukan pengecekan radar penerbangan, Super Air Jet yang ia tumpangi ternyata diketahui kala itu statusnya darurat.
"Sampai di Bandara Soekarno-Hatta saya minta tolong dengan teman saya untuk cek penerbangan saya barusan (lewat aplikasi). Ternyata setelah di cek di flight radar, status penerbangan kita itu merah atau darurat," kata dia.
Hal yang sama juga dialami penumpang lain yakni pemilik akun TikTok Steventandrian. Saat dikonfirmasi Kompas.com, Steven membenarkan bahwa AC di pesawat Super Air Jet tujuan Bali-Jakarta tidak berfungsi.
Baca juga: Apakah Boleh Membawa 2 Koper di Bagasi Pesawat? Simak Aturannya
"Semuanya (penumpang) pada kipas-kipas kepanasan, susah napas, dan terdengar bayi ang nangis," kata Steven.
Steven juga mengaku sudah komplain dengan pihak Bandara Soekarno-Hatta, tetapi tidak ada tindakan apa pun.
"Ada beberapa orang negara Asing dan beberapa orang yang Indonesia yang komplain menganai ini tapi dari pihak bandara hanya dapat memita maaf dan tidak ada tindakan apa pun mengenai ini," ujarnya.
Dilansir dari Kompas.com (22/3/2023), Direktur Utama Super Air Jet Ari Azhari meminta maaf atas kondisi yang terjadi pada penumpang Super Air Jet rute Bali-Jakarta tersebut.
"Super Air Jet menyampaikan permohonan maaf yang dialami oleh para tamu," ujar Ari seperti dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (22/3/2023).
Ia menjelaskan bahwa kondisi pesawat Super Air Jet dengan nomor penerbangan IU-737 yang lepas landas pukul 17.55 WITA dari Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai itu dalam kondisi prima dan siap terbang.
Namun saat mencapai ketinggian 30.000 kaki di atas permukaan laut, ada indikasi sistem pengatur tekanan udara di kabin tidak berfungsi seperti seharusnya atau kurang maksimal.
Baca juga: Berapa Berat Maksimal Bagasi Penumpang di Kabin Pesawat?
"Sehingga pilot harus menurunkan ketinggian pesawat, gangguan ini menyebabkan suhu udara di kabin menjadi lebih tinggi dari semestinya," ujarnya.
Ari memastikan, Super Air Jet bakal memeriksa pesawat secara menyeluruh untuk untuk menemukan penyebab masalah teknis tersebut.
Lalu, akan dilakukan pemeriksaan lanjutan dan analisis mendalam untuk memastikan pesawat aman untuk kembali digunakan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.