Bandara di Inggris Hapus Aturan Batas Cairan 100 Mililiter ke Pesawat

KOMPAS.com - London City Airport (Bandara London City) akan jadi bandara pertama di Inggris yang mencabut aturan batas cairan 100 mililiter (ml) untuk dibawa ke pesawat, berkat adanya dua jalur pemeriksaan keamanan (CT security scanning) baru.

Dengan demikian, pelaku perjalanan bisa membawa cairan hingga dua liter di dalam tas. Dikutip dari Independent.co.uk, mereka juga bisa membawa minuman, krim, dan kosmetik saat bepergian tanpa perlu memisahkannya ke kantong yang lebih kecil.

Baca juga:

• Inggris Akan Cabut Aturan Cairan 100 Mililiter untuk Penumpang Pesawat
• Bandara di Spanyol Akan Bolehkan Bawa Cairan Lebih dari 100 Mililiter

"Kabar baik bagi siapa pun yang ingin liburan atau melakukan perjalanan bisnis, kami akan menjadi bandara pertama di Inggris yang menawarkan pengalaman CT security dari akhir bulan ini," kata CEO London City Airport, Robert Sinclair, dikutip dari laman resminya, Sabtu (4/3/2023).

Adapun mulai pertengahan Maret 2023, jalur pemeriksaan baru akan bertambah menjadi tiga. Jalur ini juga akan ditambahkan pada akhir Maret 2023.

Baca juga: Apakah Boleh Membawa Parfum di Bagasi Pesawat? Simak Aturannya 

Dok. London City Airport Ilustrasi London City Airport atau Bandara London City di Inggris.

Selain membawa cairan hingga dua liter, pelaku perjalanan juga tidak perlu mengeluarkan laptop lalu menaruhnya di tempat terpisah saat pemeriksaan.

"Jalur baru ini tidak hanya menghilangkan kerepotan (yang dialami pelaku perjalanan), tapi juga memangkas waktu antre," tutur Sinclair.

Baca juga:

• Apakah Boleh Membawa Cairan di Bagasi Pesawat? Simak Aturannya 
• Berapa Berat Maksimal Bagasi Penumpang di Kabin Pesawat?

Dilaporkan oleh Kompas.com, Kamis (15/12/2022), kabar terkait pencabutan syarat batas cairan 100 ml ini telah beredar sejak akhir tahun 2022 lalu.

Sebagai informasi, syarat membawa cairan maksimal 100 ml ke pesawat telah berlaku sejak tahun 2006.

Syarat ini diterapkan sejak kepolisian di Inggris menggagalkan aksi teror dari teroris pembawa alat peledak berupa cairan yang akan dirakit di pesawat, dikutip dari Tribun Travel.

Baca juga: 5 Alasan Mengapa Berat Bagasi Tercatat di Pesawat Dibatasi