KOMPAS.com - Calon penumpang pesawat di sejumlah bandara di Inggris akan bisa membawa cairan dengan volume 200 mililiter (ml), atau lebih dari 100 ml menurut syarat saat ini, di dalam bagasi kabin (hand luggage) mereka.
Hal ini karena Pemerintah Inggris mengimbau sebagian besar bandara di negara tersebut untuk menggunakan alat pemindai tiga dimensi (3D) berteknologi tinggi yang bisa menghasilkan gambar bagasi dengan lebih terperinci. Batas waktunya adalah Juni 2024.
Baca juga:
"Perlengkapan mandi yang kecil telah menjadi inti dari pos pemeriksaan di bandara, tapi semuanya akan berubah," kata Menteri Transportasi Inggris Mark Harper, dikutip dari The Sun, Kamis (15/12/2022).
Alat pemindai 3D ini diharapkan dapat memangkas waktu antre para calon penumpang pesawat, sekaligus mendeteksi kemungkinan adanya ancaman.
Baca juga: Alasan Kenapa Penumpang Langsung Berdiri Meski Pesawat Baru Mendarat
Seiring dengan perubahan syarat membawa cairan, nantinya pelaku perjalanan juga tidak perlu mengeluarkan alat elektronik mereka, antara lain tablet dan laptop, dari tas saat pemeriksaan.
Direktur Kebijakan Asosiasi Operator Bandara (Airport Operators Association) di Inggris, Christopher Snelling, menyampaikan bahwa alat tersebut merupakan langkah bagi penerbangan di Inggris agar sesuai dengan yang terbaik di dunia.
"(Alat) ini akan membuat perjalanan melalui bandara-bandara di Inggris menjadi lebih mudah dan penerbangan menjadi lebih nyaman," tutur Snelling, dilansir dari bbc.com.
Baca juga:
Adapun menurut aturan saat ini, calon penumpang pesawat wajib memasukkan cairan, misalnya tabir surya, sampo, atau pasta gigi mereka ke dalam kantung plastik bening dengan batas volume 100 ml.
Mereka juga wajib mengeluarkan alat elektronik mereka dari tas ketika melewati pos pemeriksaan di bandara.
Baca juga: 4 Dokumen yang Perlu Disiapkan untuk Check In Pesawat
Sebagai informasi, dilaporkan oleh Tribun Travel, Minggu (13/9/2020), kewajiban untuk membawa cairan dengan volume tidak lebih dari 100 ml telah diterapkan sejak tahun 2006.
Aturan ini diterapkan setelah kepolisian di Inggris menggagalkan aksi teror dari teroris pembawa alat peledak berupa cairan yang akan dirakit di pesawat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.