Tak hanya kaya akan wisata alam, Desa Wisata Nyarai juga memiliki beberapa wisata buatan unggulan, di antaranya trekking Air Terjun Nyarai, camping (berkemah) dan arung jeram di hutan, serta kegiatan Spear Fishing atau menangkap ikan menggunakan anak panah tradisional warga.
Selain itu, ada pula paket wisata Mahseer Fly Fishing yang disukai oleh wisatawan mancanegara, terutama dari Malaysia, Singapura, Jepang, Australia, dan Eropa.
Pengelola Desa Wisata menyediakan paket wisata Mahseer Fly Fishing dengan harga mulai Rp 500.000 per orang. Wisatawan bebas memancing di Lubuak Larangan asalkan ikannya dikembalikan ke Lubuak usai ditangkap.
Baca juga: 9 Desa Wisata di Semarang, Ada Lokasi Rawa Pening
Selanjutnya, ada sejumlah paket wisata budaya yang dijual, seperti Baraja Randai, Baraja Silek Tuo Nyarai, dan Baraja Pasambahan.
Silek Tuo Nyarai, atraksi silat di Nyarai juga disajikan dalam bentuk event (acara) tahunan yaitu Alek Nagari, perhelatan yang digilir per desa atau nagari untuk mempertemukan para pendekar di tiap nagari.
Silek juga menjadi pembelajaran bagi pengunjung selain tentang ilmu bela diri, juga belajar kesabaran, kemandirian, ketekunan, dan melatih mental untuk menjadi kuat.
Baca juga: Wisata ke Masjid Raya Sumatera Barat, Bisa Belajar Tahsin dan Falsafah
Desa Wisata Nyarai menyediakan kurang lebih 10 homestay dengan kisaran harga Rp 60.000-Rp 250.000.
Rata-rata homestay menyediakan dua kamar, dengan fasilitas yang memadai.
Ada juga dua kamar cottage dan satu kamar glamping (glamour camping) yang disediakan bagi para tamu yang ingin menginap sebelum trekking ke hutan atau sesudah trekking dari hutan.
Salah satu homestay dari Nyarai sudah disertifikasi dan dinyatakan masuk kategori memuaskan di CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environmental Sustainability) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Namanya Stevani Homestay.
Untuk toilet pun telah tersedia di sekitar tiap spot dan tempat wisata.
Melihat kekayaan ekosistem alam Desa Wisata Nyarai, Menparekraf berpesan kepada masyarakat setempat untuk senantiasa menjaga keasrian lingkungan di sekitar desa.
“Jangan sampai keindahan alam yang kita jual ini justru malah tidak ramah lingkungan dan kita harapkan kita bersama-sama bisa membangun destinasi ini menjadi destinasi wisata berkelas dunia," kata Sandiaga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.