KOMPAS.com - Masjid Agung Sunda Kelapa merupakan masjid bersejarah yang ada di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
Perjalanan dalam menginisiasi hingga membangun Masjid Agung Sunda Kelapa pada zaman dahulu bukanlah hal yang mudah.
"Masjid ini memang penuh perjuangan untuk pendiriannya. Sempat mengalami kendala secara finansial, akhirnya selesai sekitar 1971," kata Sekretariat Masjid Agung Sunda Kelapa M Reno Fathur Rahman kepada Kompas.com, Rabu (29/3/2023).
Baca juga:
Wisatawan yang ingin datang ke Masjid Agung Sunda Kelapa untuk sekadar melihat arsitektur bangunan ataupun beribadah, bisa simak panduan lengkap ke Masjid Agung Sunda Kelapa berikut.
Masjid Agung Sunda Kelapa buka setiap hari mulai pukul 04.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB.
"Khusus bulan Ramadhan, pada 10 malam terakhir Ramadhan nanti masjid dibuka 24 jam," kata Reno.
Reno mengatakan, tidak ada aturan berkunjung yang ketat bagi setiap orang yang ingin mampir ke Masjid Agung Sunda Kelapa.
"Yang penting memakai pakaian yang sopan. Kalau mau masuk ruang ibadah, ada mukena di dalam masjid yang bisa dipinjam (khusus perempuan)," katanya.
Selain berfungsi sebagai tempat ibadah, Masjid Agung Sunda Kelapa juga menjadi salah satu tempat wisata religi di kawasan Menteng.
Baca juga: Sejarah Masjid Sunda Kelapa, Masjid Tanpa Kubah di Menteng
Jika ingin melakukan wisata religi ke Masjid Agung Sunda Kelapa dan ingin didampingi oleh pemandu masjid, disarankan untuk menghubungi pengurus masjid terlebih dahulu.
Berikut ini Kompas.com rangkum aktivitas apa saja yang bisa kamu lakukan di Masjid Agung Sunda Kelapa:
Di sekitar kawasan Masjid Agung Sunda Kelapa, terdapat banyak pedagang kaki lima yang menawarkan aneka kuliner. Kamu bisa mampir dan mencoba beberapa makanan atau minuman.
Kawasan kulineran ini tidak hanya ada di depan gerbang dekat jalan raya sebelum masuk kawasan masjid. Tetapi juga ada di dalam kawasan masjid, tepatnya di area kantin.
Jika berkunjung pada malam hari dan cuaca sedang tidak hujan, kawasan kantin ini sepertinya akan tampak menarik karena dihiasi oleh lampu taman.
Ketahui sejarah panjang perjuangan para pendahulu dalam membangun Masjid Agung Sunda Kelapa ini dalam kegiatan tur wisata religi.
Wisatawan yang ingin didampingi oleh pengurus masjid untuk keliling masjid, bisa menghubungi pengurus terlebih dahulu sebelum berkunjung.
Baca juga: Tips Berkunjung ke Masjid Agung Sunda Kelapa, Pilih Waktu yang Tepat
Pengunjung juga bisa bermain basket. Namun, tentunya di area yang disediakan. Di samping bangunan Masjid Agung Sunda Kelapa, terdapat sebuah lapangan basket yang bisa digunakan masyarakat umum.
Jika masyarakat umum ingin main basket di sini, sebaiknya menghubungi pengurus untuk tanggal pemakaian lapangan basket agar jadwal pemakaian lapangan tidak bersamaan dengan pengunjung lain.
@kompastravel Tidak seperti masjid pada umumnya, bangunannya tergolong modern dan tidak kaku dengan simbol Timur Tengah. Selain itu, masjid ini juga nggak punya beduk, simbol bintang-bulan, dan sederet simbol yang umumnya ada di sebuah masjid, lho Menarik banget ya? Kamu boleh banget kalau mau sekadar berkunjung ke Masjid ini. Aksesnya gampang banget dan ada di pusat Jakarta. Buruan tag temen kamu... #travelfacts #wisatajakarta #masjidjakarta #jktplacetogo ? Middle Eastern - ?smail Pe?luk
Khusus wisatawan yang membutuhkan bantuan pengurus masjid untuk menjelaskan detail arsitektur Masjid Agung Sunda Kelapa, disarankan menghubungi petugas sebelum berkunjung.
"Kalau datang bersurat, nanti akan kami siapkan pemandunya," kata Reno.
Jika wisatawan butuh ditemani oleh pemandu untuk berkeliling masjid, disarankan datang sebelum siang, atau sekitar pukul 10.00 WIB.
Sebab, sebelum siang biasanya pengurus bisa menemani keliling kawasan masjid tanpa terhenti oleh waktu ibadah karena masih pagi.
Baca juga: Sejarah Jakarta, dari Sunda Kelapa hingga Jadi Ibu Kota Negara
Jika tidak perlu bantuan pemandu dari pengurus masjid, wisatawan bisa datang kapan saja selama masjid masih buka.
Adapun waktu operasional Masjid Agung Sunda Kelapa yakni mulai pukul 04.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB.
Wisatawan yang masuk kawasan Masjid Agung Sunda Kelapa, terutama bila hendak masuk ke ruangan ibadah utama, wajib mengenakan pakaian sopan.
Khusus wisatawan perempuan yang tidak mengenakan kerudung atau tidak mengenakan pakaian tertutup, bisa meminjam mukena yang ada di dalam masjid sebelum masuk masjid.
Baca juga: Ngabuburit di Kota Tua Jakarta, Bisa Apa Saja?
Selain tempat ibadah dan tempat wisata religi, Masjid Agung Sunda Kelapa juga dikenal dengan tempat wisata kulinernya.
Saat berkunjung ke Masjid Agung Sunda Kelapa, terutama saat sore hari, wisatawan akan menemukan banyak pedagang kaki lima dan kantin yang menawarkan aneka makanan dan minuman.
Baca juga: Cara ke Masjid Agung Sunda Kelapa di Jakarta Naik KRL dan Transjakarta
Oleh karena itu, sebaiknya bawalah uang yang cukup jika ingin mencoba kulineran di sekitar kawasan Masjid Agung Sunda Kelapa.
Metode pembayaran di kawasan tersebut umumnya bisa menggunakan uang tunai dan non-tunai.
View this post on Instagram
Halte Transjakarta terdekat dari Masjid Agung Sunda Kelapa yaitu Halte Taman Suropati. Lokasinya persis di depan Taman Suropati.
Akses bus Transjakarta yang melayani penumpang di Halte Taman Suropati yaitu bus nomor 4C rute Bundaran Senayan-TU Gas.
Kamu bisa naik bus nomor 4C dari Halte Bundaran Senayan, Halte Gelora Bung Karno, Halte Polda, Halte Bendungan Hilir, dan Halte Tosari.
Baca juga: Panduan Lengkap ke Taman Suropati: Jam Buka hingga Transportasi
Setelah itu, bus akan melaju menuju TU Gas. Nantinya wisatawan bisa berhenti di Halte Taman Suropati.
Jarak Halte Taman Suropati dan Masjid Agung Sunda Kelapa sekitar 270 meter, kamu cukup jalan kaki ke lokasi sekitar tiga menit.
Jika kamu ke Masjid Agung Sunda Kelapa naik KRL Commuter Line, stasiun pemberhentian terdekat yaitu Stasiun Cikini.
Jaraknya dari masjid tersebut sekitar 1,9 kilometer dengan waktu tempuh sekitar lima menit menggunakan kendaraan bermotor.
Baca juga: 4 Aktivitas di Taman Suropati Jakarta, Healing Sambil Baca Buku Gratis
Calon pengunjung yang datang dari arah Tanah Abang dan Jatinegara, bisa naik KRL ke Stasiun Manggarai, kemudian transit ke kereta rute Jakarta Kota, lalu turun di Stasiun Cikini.
Sementara itu, calon pengunjung yang datang dari arah Stasiun Bogor, bisa naik KRL tujuan Jakata Kota dan tidak perlu transit di Stasiun Manggarai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.