Berdasarkan informasi yang Kompas.com peroleh di lokasi, Hutan Kota Srengseng mulanya merupakan tempat penimbunan sampah, lalu diubah menjadi lahan hijau.
Hutan Kota Srengseng mulai dibangun sekitar 1995 dengan luas sekitar 10,5 hektar. Hingga saat ini setidaknya terhitung ada tiga jenis pohon yang dominan tumbuh di Hutan Kota Srengseng.
Di antaranya ada pohon jenis Mahoni (Swietenia macrophylia) sekitar 815 batang, pohon jenis Randu (Ceiba pentandra) sekitar 539 batang, dan pohon jenis Flamboyan (Deloni regia) sekitar 527 batang.
Baca juga: 6 Tempat Healing di Jakarta Selatan, Ada Sudut Tenang di Tengah Kota
Banyaknya pepohonan yang rimbun dan besar dapat melindungi pengunjung dari terik matahari.
Layaknya hutan alami, ketika masuk ke kawasan pepohonan, pengunjung sesekali akan dihinggapi nyamuk, mendengar bunyi jangkrik, serta menemui batang pohon tumbang yang sudah lembap dan nyaris terurai di tanah.
Baca juga: 6 Tempat Healing di Jakarta Pusat, Bisa Melipir ke Hutan Kota
Kawasan dengan suasana tenang di tengah kota ini pun bisa dikunjungi dengan biaya terjangkau, yakni mulai dari Rp 2.000 per orang.
Hutan Kota Srengseng buka setiap hari mulai pukul 07.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB. Khusus hari Minggu, Hutan Kota Srengseng bisa dikunjungi mulai pukul 06.30 WIB.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya