Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makna 7 Karya di Pameran Somewhere, Elsewhere, Nowhere di Museum MACAN

Kompas.com - 11/07/2023, 07:08 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Museum MACAN di Jakarta Barat mengadakan pameran karya perupa asal Filipina, Isabel dan Alfredo Aquilizan, selama lima bulan, tepatnya mulai Sabtu (24/6/2023) hingga Minggu (8/10/2023).

Bertajuk Somewhere, Elsewhere, Nowhere, pameran ini menampilkan instalasi berskala besar, patung, dan seni gambar yang telah dibuat selama lebih dari 20 tahun praktik kolaboratif pasangan tersebut.

Baca juga:

"Mereka dikenal lewat perspektif unik yang biasanya berkisar pada lingkungan rumah dan keluarga. Menggunakan bahan material sederhana dan mudah ditemukan," kata Asisten Kurator Museum MACAN, Aditya Lingga kepada Kompas.com, Selasa (4/7/2023).

Beberapa material dalam karya Isabel dan Alfredo Aquilizan, antara lain berupa kardus, sandal jepit, sikat gigi, dan selimut.

Bagi mereka, material-material tersebut merupakan media sederhana yang dapat membangkitkan ide-ide mengenai identitas individu, sejarah, perjalanan, dan migrasi.

Karya bermakna di pameran Somewhere, Elsewhere, Nowhere

Jika tertarik berkunjung, berikut informasi mengenai beberapa instalasi bermakna dan bisa kamu temukan dalam pameran tersebut.

1. Presences and Absences: Project Be-longing

Pameran ‘Somewhere, Elsewhere, Nowhere’ berlangsung dari 24 Juni hingga 8 Oktober 2023 di Museum MACAN.KOMPAS.com/FAQIHAH MUHARROROH ITSNAINI Pameran ‘Somewhere, Elsewhere, Nowhere’ berlangsung dari 24 Juni hingga 8 Oktober 2023 di Museum MACAN.

Telah dibuat sejak 1997 hingga 2023, karya ini dikembangkan untuk The 6th Havana Biennale di Kuba pada tahun 1997. Terdiri dari banyak sikat gigi bekas, karya ini bertujuan merespons gagasan mengenai “penghapusan dan kenangan". 

"Mereka merasa perlu mengambil satu obyek yang kira-kira bisa merepresentasikan orang-orang yang dijajah," ujar Lingga. 

Menurut pasangan Aquilizan, sikat gigi yang sudah tidak dipakai layaknya suatu bangsa yang telah dikolonialisasi. Identitas serta budaya mereka telah hilang. 

Baca juga: Pameran Terbaru Museum MACAN 2023: Jam Buka dan Harga Tiket

2. Last Flight III: Project Be-longing

Pameran 'Somewhere, Elsewhere, Nowhere' di Museum MACAN yang digelar 24 Juni-8 Oktober 2023. KOMPAS.com/FAQIHAH MUHARROROH ITSNAINI Pameran 'Somewhere, Elsewhere, Nowhere' di Museum MACAN yang digelar 24 Juni-8 Oktober 2023.

Selanjutnya, ada karya berbentuk layaknya sayap malaikat, yang disusun dari ratusan sandal jepit bekas dari kumpulan sampah yang terbawa di pinggir pantai Filipina. 

"Mereka bekerja untuk sebuah proyek di Bagasbas, desa nelayan di Filipina, lalu melihat tumpukan sampah, terutama sandal jepit bekas pakai yang hanyut ke pantai terbawa ombak," tutur Lingga. 

Sandal jepit dikatakan hampir dimiliki semua lapisan masyarakat, terutama penduduk di Asia Tenggara. Karya ini melambangkan identitas, kebebasan, serta kemampuan untuk terbang yang direpresentasikan melalui sayap para malaikat. 

Baca juga: Museum Macan Jakarta: Harga Tiket, Jam Buka, dan Aturan berkunjung

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

3. In-Habit: Project Another Country (Here, There, Everywhere)

Pameran 'Somewhere, Elsewhere, Nowhere' di Museum MACAN yang digelar 24 Juni-8 Oktober 2023. KOMPAS.com/FAQIHAH MUHARROROH ITSNAINI Pameran 'Somewhere, Elsewhere, Nowhere' di Museum MACAN yang digelar 24 Juni-8 Oktober 2023.

Karya ini berbentuk sebuah parabola raksasa yang terbuat dari kardus. Pengunjung bisa masuk dengan hati-hati ke pusat parabola. 

Dalam karya interaktif ini, tampak lanskap yang dipadati perumahan menyebar dari pusat ke pinggir. 

Lanskap ini menggambarkan hierarki sejumlah wilayah, mulai dari rumah-rumah petani, daerah pedesaan, perumahan dan perkotaan, hingga kawasan permukiman padat. 

"Di Filipina, banyak orang menggunakan kotak balikbayan yang terbuat dari kardus untuk membawa benda-benda pribadi mereka saat meninggalkan kampung halaman," ujar Lingga. 

Bagi pasangan Aquilizan, kardus adalah bahan penting yang melambangkan pengalaman sehari-hart dan kerinduan kita akan kampung halaman.

Baca juga: Rute ke Museum MACAN Jakarta Barat, Bisa Naik Transjakarta

4. See/Through (Series 1)

Pameran 'Somewhere, Elsewhere, Nowhere' di Museum MACAN yang digelar 24 Juni-8 Oktober 2023. KOMPAS.com/FAQIHAH MUHARROROH ITSNAINI Pameran 'Somewhere, Elsewhere, Nowhere' di Museum MACAN yang digelar 24 Juni-8 Oktober 2023.

Kain piña di karya ini dibuat oleh penenun asal Aklan dan penyulam asal Lumban di Filipina. Karya ini menjadi lambang yang berkaitan dengan penjajahan, perkebunan, dan perburuhan.

Teksturnya yang ringan dan lembut, serta proses produksinya yang rumit dan memakan waktu, membuat kain piña menjadi komoditas langka dan eksklusif.

"Saat penjajahan Amerika Serikat, popularitas tenun piña redup karena perubahan sosial-politik. Namun setelah Filipina merdeka, kain ini dihidupkan kembali sebagai simbol kemerdekaan, kemandirian ekonomi, dan pembebasan dari kolonialisme," terang Lingga.

Baca juga: 10 Mal Dekat Museum MACAN Jakarta, Ada Mall Taman Anggrek

5. Dream Blanket Project: Project Be-longing

Pameran ‘Somewhere, Elsewhere, Nowhere’ berlangsung dari 24 Juni hingga 8 Oktober 2023 di Museum MACAN.KOMPAS.com/FAQIHAH MUHARROROH ITSNAINI Pameran ‘Somewhere, Elsewhere, Nowhere’ berlangsung dari 24 Juni hingga 8 Oktober 2023 di Museum MACAN.

Selimut, yang biasanya dikaitkan dengan kehangatan, kenyamanan, dan keamanan, menjadi
simbol yang kuat dari pengalaman-pengalaman dan kisah-kisah dari sang pemiliknya.

Bersama selimut-selimut tersebut, kata Lingga, terdapat rekaman suara dari para pemiliknya yang menceritakan mimpi dan cita-cita mereka.

"Kami juga open call (terbuka) untuk masyarakat Indonesia yang ingin mendonasikan selimut bekas pakai. Uniknya, tiap negara ternyata memiliki kisah mimpi yang sangat bervariasi," ujar Lingga. 

Adapun Project Be-longing terdiri dari serangkaian cetakan gipsum bagian dalam sepatu yang dikumpulkan dari para partisipan.

Menurut Isabel dan Alfredo Aquilizan, cetakan ini mengungkapkan lekukan dan karakter unik dari sang pemilik sepatu, yang biasanya tidak terlihat.

6. Left Wing Project

Pameran ‘Somewhere, Elsewhere, Nowhere’ berlangsung dari 24 Juni hingga 8 Oktober 2023 di Museum MACAN.KOMPAS.com/FAQIHAH MUHARROROH ITSNAINI Pameran ‘Somewhere, Elsewhere, Nowhere’ berlangsung dari 24 Juni hingga 8 Oktober 2023 di Museum MACAN.

Belok Kiri Jalan Terus (Left Wing Project) dimulai selama residensi Isabel dan Alfredo Aquilizan di Yogyakarta pada 2015.

Saat itu, kedua perupa tersebut memperhatikan para petani dan arit yang dibawa, peralatan untuk memotong rumput, serta simbol yang terkait dengan praktik agrikultur tradisional. 

"Berbentuk sayap, arit dalam Left Wing Project menyimbolkan harapan dan sekaligus menaruh perhatian pada dampak industrialisasi, ketimpangan kekuasaan, serta ketidaksetaraan sektor pertanian," jelas Lingga. 

Baca juga: 5 Tips Wisata ke Museum MACAN Jakarta, Jangan Bawa Kamera

7. Caged

Pameran ‘Somewhere, Elsewhere, Nowhere’ berlangsung dari 24 Juni hingga 8 Oktober 2023 di Museum MACAN.KOMPAS.com/FAQIHAH MUHARROROH ITSNAINI Pameran ‘Somewhere, Elsewhere, Nowhere’ berlangsung dari 24 Juni hingga 8 Oktober 2023 di Museum MACAN.

Dalam Sangkar (Caged) adalah karya yang terdiri dari 93 kandang burung. Kandang tersebut berasal dari kayu jati bekas dan bambu yang dibuat artisan lokal di Yogyakarta, serta membentuk sayap kiri pesawat terbang.

"Kandang burung ini kosong, tapi pas kita mendekat, kadang suara burung bisa kedengeran. Suaranya gantian sama rekaman mimpi dari karya selimut tadi," tutur Lingga. 

Saat residensi pasangan Aquilizan di Yogyakarta tahun 2015, mereka mengamati kebiasaan penduduk lokal memelihara burung kicau di sangkar. 

Kandang burung yang membentuk sayap dapat diartikan sebagai simbol keterkungkungan dan kebebasan, memberikan rasa terkekang sekaligus kerinduan akan kebebasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Story
10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

Jalan Jalan
Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Travel Update
Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Travel Update
3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

Travel Update
Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Hotel Story
iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

Travel Update
9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

Jalan Jalan
Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Travel Update
6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com