MALANG, KOMPAS.com - Festival Kali Brantas di Kampung Keramik Dinoyo, Kota Malang, Jawa Timur kembali digelar pada Minggu (23/7/2023), pagi. Acara tersebut digelar oleh masyarakat sekitar dengan berdoa agar terhindar dari bahaya bencana.
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kota Malang, Isa Wahyudi mengatakan, kegiatan Festival Kali Brantas sudah kedua kalinya digelar, setelah tahun sebelumnya juga digelar pasca pandemi Covid-19 yang sempat berhenti beberapa tahun.
Menurutnya, kegiatan tersebut dilakukan untuk menjaga dan melestarikan Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas yang mengaliri 14 kota/kabupaten di Jawa Timur.
"Ini sekaligus untuk memperingati Hari Sungai Nasional, kegiatan yang ada dibalut dengan budaya kearifan lokal, sehingga generasi-generasi muda harapannya dapat memahami pentingnya peduli dengan menjaga kebersihan sungai," kata Isa pada Minggu (23/7/2023).
Baca juga:
Kegiatan diawali dengan arak-arakan sesajen dan tumpeng agung oleh pemuda pemudi yang telah dibuat sebelumnya.
Mereka mengenakan pakaian adat tradisional Jawa seperti kebaya, lurik, blangkon, dan jarik.
Sesajen yang dibawa terbuat dari bahan-bahan alami, seperti cok bakal, kembang setaman, bubur poncowarno, jenang palang, jenang sengkolo, dan kinangan.
"Semalam masyarakat membuat sesajen dan tumpeng, yang mengarak muda-mudi menggunakan pakaian adat tradisional, ada yang mengenakan kebaya dan sebagainya, diiringi dengan hadrah," katanya.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan berdoa bersama agar selamat dan terhindar dari malapetaka bencana DAS Brantas. Anak-anak yang ada juga mengikuti workshop membuat keramik.
"Sungai ini salah satu sumber kehidupan yang kemudian membawa berkah dan kemanfaatan, jangan sampai membawa bencana, yang kedua bahwa Kali Brantas titik peradaban di Jawa Timur sejak zaman kerajaan-kerajaan di Jawa," katanya.
Baca juga:
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.