“Kalau pagi tuh belum ada orang, sepi ya agak serem juga takut. Jadi biasanya dateng ke sini siang buat olahraga, sama merenung, atau baca buku juga,” kata perempuan usia 24 tahun ini.
Sedangkan pengunjung orangtua yang membawa anak-anak juga tidak kalah banyak. Salah satu keluarga yang Kompas.com temui berasal dari Setu Babakan, Jakarta Selatan. Diana, mengunjungi Taman Tabebuya bersama suami dan kedua anaknya yang masih kecil.
“Saya habis dari makam mbahnya anak-anak, yaudah sekalian langsung mampir ke sini,” kata Diana.
Ini merupakan kunjungan Diana ke-sekian kalinya, usai sudah lama tidak datang ke Taman Tabebuya.
“Dulu sudah pernah ke sini, tapi karena jaraknya jauh, jadi pilih taman yang paling dekat aja sama rumah,” ujarnya.
Baca juga: 6 Rekomendasi Spot Foto di Taman Tabebuya, Ada Kolam Teratai
Jika dibandingkan dengan yang dulu, Diana menilai Taman Tabebuya semakin subur, hijau, dan bersih. Namun, ia sedikit menyayangkan tidak adanya permainan anak saat ini.
“Dulu sempat ada ayunan dan perosotan, sekarang sudah tidak ada. Jadi, akhirnya kami kadang membawa mainan sendiri, bawa bola sendiri, buat anak bermain,” imbuh dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.