1. Belajar sejarah
Bila berkunjung ke Museum Perumusan Naskah Proklamasi, wisatawan bisa belajar mengenai sejarah perumusan naskah proklamasi sebelum dibacakan pada 17 Agustus 1945.
Media belajar di museum tidak hanya terpaku pada tulisan yang dipajang di bagian dinding, tetapi juga melalui replika adegan perumusan naskah proklamasi di dalam ruangan.
Tidak hanya itu, wisatawan juga bisa bertanya mengenai informasi perumusan naskah proklamasi kepada pemandu museum yang berjaga di meja registrasi.
2. Melihat koleksi
Menurut informasi dari Ides, sebagian besar barang yang ada di dalam Museum Perumusan Naskah Proklamasi sifatnya replika.
"Barang-barang yang di sini umummnya replika, kecuali di lantai satu ada lencana asli, dan beberapa koleksi di lantai dua," kata Ides.
Baca juga: 6 Aktivitas di Museum Perumusan Naskah Proklamasi
Meskipun koleksi ini sudah replika tapi wisatawan wajib menjaga keamanan dan kebersihan dengan cara tidak menyentuh semua barang yang ada di dalam museum.
3. Coba media interaktif
Informasi lengkap mengenai sejarah museum dan sejarah perumusan naskah proklamasi dapat dilihat di media interaktif yang ada di dalam ruangan.
Di beberapa bagian ruangan museum terdapat media interaktif berupa layar sentuh yang menampilkan sejarah sekaligus gambar pendukung.
Tidak hanya itu, di museum ini juga disediakan media interaktif yang menawarkan permainan berupa kuis pengetahuan seputar sejarah Indonesia.
4. Masuk ke ruang bawah tanah
Di Museum Perumusan Naskah Proklamasi terdapat sebuah ruang bawah tanah yang dulunya digunakan untuk tempat persembunyian.
Ruang bawah tanah ini letaknya berada di halaman belakang museum dan bisa dimasuki oleh wisatawan.
"Kami belum mendapatkan informasi akurat mengenai waktu hadirnya ruang bawah tanah ini. Apakah ruangan bawah tanah ini dibangun saat Jepang menjajah, atau sebelumnya," kata Ides.
5. Berfoto
Jangan lewatkan untuk mengabadikan momen dengan berfoto di beberapa spot yang dulu menjadi tempat bersejarah bagi kemerdekaan Indonesia.
Saat berfoto, pastikan wisatawan tidak menyentuh barang pajangan serta tidak menyalakan flash pada kamera.
Alasannya, cahaya flash kamera yang dipantulkan akan berpotensi merusak pajangan yang umurnya sudah tua di dalam museum.
6. Nonton sejarah proklamasi
Di Museum Perumusan Naskah Proklamasi terdapat ruang audio visual. Di ruangan ini wisatawan dapat menonton sejarah perumusan naskah proklamasi yang dilakukan pada 16 Agustus di rumah Laksamana Muda Maeda.
"Ruang audio visual ini biasanya dibuka untuk pengunjung yang datang dalam bentuk rombongan seperti grup anak sekolahan," katanya.