Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desa Wisata Kebangsaan Wonorejo, Tawarkan Aktivitas di TN Baluran

Kompas.com - 12/08/2023, 19:33 WIB
Ni Nyoman Wira Widyanti

Penulis

KOMPAS.com - Wisatawan yang tertarik menjelajahi Taman Nasional (TN) Baluran di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, bisa mengunjungi Desa Wisata Kebangsaan Wonorejo

Pasalnya, desa yang masuk babak 75 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023 ini merupakan salah satu desa penyangga taman nasional tersebut. Desa ini juga menawarkan sejumlah aktivitas di TN Baluran.

Baca juga:

Tidak hanya itu, desa yang dapat dicapai dengan berkendara selama kira-kira 1,5 jam dari Banyuwangi ini juga menawarkan daya tarik lain yaitu keberagaman dan toleransi.

"Di sini toleransi warga luar biasa. Keberagamannya dirayakan dengan penuh rasa nasionalisme dan kebangsaan," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, lewat keterangan resmi yang Kompas.com terima, Sabtu (12/8/2023).

Kedua aspek tersebut salah satunya tercermin dari seni tari yang ditawarkan, tepatnya Tari Jagat Kahuripan. Tarian tersebut memadukan kesenian dari beragam suku di Situbondo, antara lain jawa, osing, dan bali.

Aktivitas alam di Desa Wisata Kebangsaan Wonorejo

Ilustrasi Taman Nasional Baluran. Salah satu desa wisata yang jadi desa penyangga taman nasional ini adalah Desa Wisata Kebangsaan Wonorejo yang masuk 75 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023.Dok. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ilustrasi Taman Nasional Baluran. Salah satu desa wisata yang jadi desa penyangga taman nasional ini adalah Desa Wisata Kebangsaan Wonorejo yang masuk 75 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023.

Ada beberapa aktivitas alam yang ditawarkan oleh pihak Desa Wisata Kebangsaan Wonorejo yang umumnya berlokasi di TN Baluran, antara lain mengamati satwa liar, serta fotografi dan videografi. 

Dilansir dari laman Jejaring Desa Wisata (Jadesta), Sabtu (12/8/2023), tarifnya bervariasi mulai dari Rp 600.000.

Selain itu, ada juga paket snorkeling, memancing, berkemah di Pantai Pandean, dan paket menjelajahi beberapa tempat wisata alam yang ada.

Baca juga:

Tradisi di Desa Wisata Kebangsaan Wonorejo

Menparekraf Sandiaga Uno disambut tarian khas Situbondo yaitu Tari Jagat Kahuripan sesampainya di Desa Wisata Kebangsaan Wonorejo, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Jumat (11/8/2023).Dok. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Menparekraf Sandiaga Uno disambut tarian khas Situbondo yaitu Tari Jagat Kahuripan sesampainya di Desa Wisata Kebangsaan Wonorejo, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Jumat (11/8/2023).

Desa Wisata Kebangsaan Wonorejo terdiri dari empat dusun yaitu Dusun Randuagung, Dusun Kendal, Dusun Jelun, dan Dusun Pandean.

Keempat dusun tersebut memiliki beragam budaya, tradisi, dan ritual yang bisa diikuti wisatawan saat berkunjung. 

Beberapa aktivitasnya, antara lain Petik Laut Pandean, Sedekah Bumi Dusun Pandean, Tumpeng Sewu atau Bersih Desa, Ritual Budaya Masyarakat Dusun Jelun, dan Tradisi Siram Dawet.

Hampir seluruhnya merupakan bentuk syukur kepada Tuhan atas hasil bumi dan hasil laut yang diperoleh penduduk desa.

Adapun Petik Laut Pandean, misalnya, juga dikenal sebagai tradisi larung sesaji ke laut oleh masyarakat nelayan yang sudah dijalankan secara turun-menurun. 

Ilustrasi Petik Laut Pandean yang menjadi salah satu daya tarik wisata di Desa Wisata Kebangsaan Wonorejo di Situbondo, Jawa Timur.Dok. Jadesta Ilustrasi Petik Laut Pandean yang menjadi salah satu daya tarik wisata di Desa Wisata Kebangsaan Wonorejo di Situbondo, Jawa Timur.

Kemudian Sedekah Bumi Dusun Pandean juga dilaksanakan secara turun-temurun oleh sesepuh Dusun Pandean. Sedekah Bumi Dusun Pandean diawali kirab tumpeng mentah, lalu diakhiri dengan bancakan (berebut) isi tumpeng tersebut.

Sementara itu, saat Tumpeng Sewu, penduduk Desa Wonorejo melakukan kirab tumpeng di perbatasan dusun masing-masing, berdoa lintas agama ruwatan massal, dan menikmati pertunjukan wayang kulit. 

Saat Ritual Budaya Masyarakat Dusun Jelun, penduduk Dusun Jelun umumnya membawa nasi tumpeng, nasi liwet, dan ikan balanak yang menyimbolkan keprihatinan dan kesederhanaan. Aktivitas ini diakhiri dengan doa lintas agama.

Sesuai namanya, saat Tradisi Siram Dawet, warga akan membawa dawet ke Petilasan Mbah Pande. Mereka lalu menyiramkan dawet tersebut ke pusara Petilasan Mbah Pande.

Selain aktivitas yang disebutkan sebelumnya, Desa Wisata Kebangsaan Wonorejo juga memiliki UMKM Pandean Festival, festival seni dan budaya, serta festival lampion.

Baca juga:

Fasilitas di Desa Wisata Kebangsaan Wonorejo

Ilustrasi salah satu kesenian di Desa Wisata Kebangsaan Wonorejo di Situbondo, Jawa Timur.Dok. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ilustrasi salah satu kesenian di Desa Wisata Kebangsaan Wonorejo di Situbondo, Jawa Timur.

Desa Wisata Kebangsaan Wonorejo memiliki fasilitas yang cukup lengkap, antara lain area parkir, balai pertemuan, kamar mandi umum, kios suvenir, mushala, spot swafoto, WiFi, dan tempat makan.

Ada pula beragam homestay bagi wisatawan yang ingin menginap, di antaranya Bima Homestay, SHS Joyo Homestay, Homestay Trisno, Diva Homestay, Kasman Homestay, dan Homestay Bama Indah.

Selanjutnya ada juga Homestay Baluran Indah, Homestay Forest Ranger, Homestay Buana, Homestay Imnasti, dan Homestay Damai. 

Setiap homestay menawarkan fasilitas dan kapasitas yang beragam. Tarifnya mulai Rp 200.000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com