Pada pidato kenegaraan 2021, Jokowi memilih untuk mengenakan baju adat Suku Badui, Jawa Barat, berwarna hitam.
Sekretaris Pribadi Presiden, Anggit Noegroho, mengatakan, Kepala Negara memilih pakaian adat Badui karena desainnya yang sederhana, simpel, dan nyaman dipakai. Konsep itu sesuai dengan kondisi Indonesia yang sedang prihatin menghadapi pandemi Covid-19.
"Khusus untuk tahun ini, Pak Presiden minta pakaian adat yang sederhana saja, tidak terkesan festive, mengingat kondisi negara sedang menghadapi pandemi Covid-19," kata Anggit, dikutip dari Kompas.com, Senin (16/8/2021).
Pakaian adat Badui yang dikenakan Jokowi dilengkapi dengan tas, yang terbuat dari serat pohon sebagai aksesori. Semua kelengkapan tersebut dibuat oleh perajin Suku Badui.
Dalam pidato kenegaraan pada 16 Agustus 2022, Jokowi mengenakan pakaian adat Baju Paksian dari Bangka Belitung. Pakaian adat itu terdiri dari jubah panjang sebatas betis, celana panjang, selempang, dan kain tenun cual khas Bangka.
Presiden juga mengenakan untuk penutup kepala yakni sungkon. Baju yang dikenakan Jokowi memiliki ornamen bermotif Pucuk Rebung.
Warna asli Baju Paksian adalah merah, tetapi selaras dengan perkembangan zaman warna baju tersebut menyesuaikan selera pemakainya sehingga Jokowi memilih warna hijau lumut.
Sekretaris Pribadi Presiden, Anggit Noegroho, mengatakan, warna hijau merupakan simbol pesan kerukunan, kedamaian yang ingin Jokowi dengan berhubungan dengan makin dekatnya pelaksanaan Pemilu dan Pilpres 2024.
"Itu disimbolkan dari motif baju Pucuk Rebung yang bermakna kerukunan dan warna hijau yang menyiratkan kesejukan dan ketenangan," kata Anggit, dikutip dari Kompas.com (16/8/2022).
Baca juga:
Tahun ini, Presiden Joko Widodo mengenakan baju adat Tanimbar, Maluku, saat menghadiri Sidang Tahunan MPR 2023. Baju adat tersebut berupa kain tenun ikat berwarna hitam yang diatur menjadi rompi.
Kain tenun ikat Tanimbar adalah salah satu wastra Nusantara yang dibuat dengan prinsip sederhana, tetapi kaya makna.
Berdasarkan informasi dari Dinas Pariwisata Provinsi Maluku, kain tenun ini dibuat dengan prinsip yang sederhana, yaitu dengan menggabungkan benang secara memanjang dan melintang.
Kain tenun ikat Tanimbar pada umumnya memiliki motif dan warna yang beragam. Sebagian besar kain tenun didominasi dengan garis-garis dan diselingi dengan corak tertentu yang diadaptasi dari alam sekitar, seperti motif binatang, motif tumbuhan, dan motif manusia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.