Upacara didahului dengan pembacaan Detik-detik Proklamasi, dilanjutkan dengan pengibaran Bendera Merah Putih. Ada 20 orang yang mengibarkan bendera, terdiri dari tiga orang pengibar bendera dan 17 orang pengawal.
Pengibar bendera saat itu adalah Susmiyati, Surono, dan Heri Wibowo. Di tengah gemuruh ombak setinggi 11 feet (kaki), mereka berenang menuju tiang bendera selama kira-kira 10 menit.
"Ada seorang perempuan sebagai pengibar bendera. Ini baru pertama kalinya," kata Sekretaris Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah Operasi II Pantai Baron, Surisdiyanto di Pantai Baron.
Baca juga: HUT RI, Warga Kojadoi NTT Jalani Upacara Bendera di Tengah Laut
Ia melanjutkan, pihaknya menyiapkan tiga jetski untuk membantu jika diperlukan untuk pengibar bendera serta perahu jukung akibat adanya gelombang tinggi.
Namun, kegigihan dan semangat membuat ketiga pengibar bendera berhasil berenang ke lokasi pengibaran bendera.
"Biasanya seluruh peserta bisa ikut pengibaran dengan berenang, tapi karena gelombang tinggi hanya 20 orang," ujar Surisdiyanto.
Adapun peserta upacara saat itu terdiri dari Satlinmas Rescue Istimewa se-DIY, murid sekolah, relawan, dan organisasi masyarakat berada di sekitar Pantai Baron.
Salah seorang pengibar bendera bernama Susmiyati menceritakan, ia sudah menyiapkan diri sejak tiga hari terakhir. Sebagai pengibar bendera perempuan satu-satunya saat itu, dia mengakui kesulitan berenang saat gelombang tinggi.
"Sabar dan mengikuti arus. Sabar, mesti sampai, kita tetap semangat," kata Susmiyati.
Ia pun terharu bisa ikut berperan serta dalam upacara bendera sebagai pengibar bendera untuk pertama kalinya.
Baca juga: Pendaki Indonesia Kibarkan Bendera Merah Putih di Gunung Tertinggi Eropa
Sementara itu, Kasatpol PP DIY Noviar Rahmat mengatakan, upacara bendera di tengah laut merupakan wujud mensyukuri potensi laut yang ada di DIY karena memiliki panjang 166 kilometer (km).
Upacara di tengah laut ini juga mewujudkan visi dan misi gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X terkait laut selatan sebagai pintu gerbang atau halaman.
"Pantai selatan potensi yang harus digali," kata Noviar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.