Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yen dan Lira Melemah, Liburan ke Jepang dan Turkiye Bisa Lebih Murah

Kompas.com - 21/08/2023, 18:40 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

Dampak ke sektor wisata 

Pelemahan nilai tukar yen Jepang dan lira Turkiye terhadap rupiah tersebut, turut berdampak positif kepada sektor pariwisata. Yusuf mengatakan, salah satu dampaknya adalah penurunan tarif akomodasi dan restoran bagi wisatawan Indonesia di Jepang dan Turkiye.

“Secara konsep betul bahwa ketika nilai tukar rupiah menguap terhadap mata uang negara-negara tersebut, maka harga akomodasi yang termasuk di dalamnya hotel dan restoran juga berpotensi menjadi lebih murah,” tuturnya.

Sebagai ilustrasi, lanjutnya, untuk mendapatkan 1 yen Jepang, sebelumnya wisatawan Indonesia harus menyediakan uang sebesar Rp 108. Namun, saat nilai tukar rupiah terhadap yen Jepang menguat, maka wisatawan Indonesia bisa mendapatkan 1 yen Jepang hanya dengan menukarkan uang Rp 105.

“Sehingga, kalau kita lihat di situ ada selisih Rp 3 lebih rendah, dan inilah yang kemudian menjadi penjelas kenapa harga akomodasi untuk beberapa negara yang disebutkan di atas, kemudian menjadi lebih murah,” terangnya.

Baca juga:

Tiket pesawat belum turun 

Gerbang torii di Kuil Fushimi Inari, Kyoto, Jepang. SHUTTERSTOCK/IKUNI Gerbang torii di Kuil Fushimi Inari, Kyoto, Jepang.

Meskipun rupiah menguat terhadap yen Jepang dan lira Turkiye, namun Tauhid menilai dampaknya ke sektor pariwisata tidak terlalu signifikan.

Alasannya, wisatawan masih perlu memperhitungkan harga tiket pesawat yang belum menunjukkan tren penurunan. Sebab, kata Tauhid, harga tiket pesawat masih bergantung pada avtur yang mengacu pada harga minyak dunia.

“Tiket pesawat berbanding lurus dengan harga avtur. Nah, harga avtur berbanding lurus dengan minyak dunia yang sekarang masih 80 dollar AS per barel,” katanya.

“Jadi, belum turun nih harga tiketnya (pesawat), tapi  harga hotel dan makan lokal mungkin turun. Namun, tiket pesawatnya saya kira belum (turun) drastis ya karena mengikuti harga avtur,” imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com