Saat berkunjung ke kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, wisatawan bisa menyaksikan panorama enam gunung sekaligus. Meliputi, Gunung Bromo, Gunung Kursi, Gunung Watangan, Gunung Batok, dan Gunung Widodaren.
Dari kelima gunung tersebut, hanya Gunung Bromo yang masih aktif. Selain kelima gunung tersebut, wisatawan juga bisa menyaksikan Gunung Semeru setinggi 3.676 meter, yang merupakan gunung berapi aktif.
Jika menyusuri jalan ke arah selatan, maka wisatawan akan menemukan dataran terjal yang terbelah oleh lembah dan dihiasi dengan danau-danau indah, hingga mencapai kaki Gunung Semeru, seperti dikutip dari Pesona Indonesia.
Baca juga:
Tidak banyak yang mengetahui, bahwa Gunung Bromo memiliki keunikan yakni kaldera di dalam kaldera, seperti dikutip dari Indonesiabaik.id Kominfo. Sebab, terdapat gunung berapi aktif, yakni Gunung Bromo di dalam kaldera Gunung Tengger.
Oleh sebab itu, Gunung Bromo juga dikenal sebagai kaldera Gunung Tengger. Untuk diketahui, Gunung Tengger adalah gunung api purba berukuran raksasa, dengan tinggi sekitar 4.000 meter, dan telah hancur akibat erupsi berulang kali.
Letusan gunung purba tersebut, menciptakan kaldera dan memunculkan beberapa anak gunung, yang dapat dijumpai sekarang ini. Keunikan ni menjadikan kawasan taman nasional ini menjadi salah satu wisata andalan Jawa Timur, maupun Indonesia.
Suku Tengger merupakan suku yang mendiami dataran tinggi di sekitar Pegunungan Tengger, yang meliputi kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, seperti dikutip dari Kompas.com (21/8/2021).
Ada banyak teori dari ahli mengenai asal mula suku Tengger. Namun, masyarakat Suku Tengger percaya bahwa nenek moyang mereka berasal dari Kerajaan Majapahit.
Sejak masa kerajaan Hindu di Pulau Jawa, Pegunungan Tengger diakui sebagai tempat suci yang dihuni abdi spiritual dari Sang Hyang Widi Wasa, atau dikenal sebagai Hulun.
Teori ini pun dibuktikan dengan adanya Prasasti Walandhit berangka 851 Saka atau 929 M. Di dalam prasasti tersebut diceritakan adanya sebuah desa bernama Walandhit di Pegunungan Tengger yang merupakan tempat suci yang didiami oleh Hyang Hulun atau abdi Tuhan.