Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Museum Bekasi Gedung Juang 45, Belasan Tahun Jadi Gedung Kosong Terbengkalai

Kompas.com - 11/09/2023, 14:05 WIB
Suci Wulandari Putri Chaniago,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Museum Bekasi Gedung Juang 45 menyimpan informasi lengkap mengenai Bekasi sejak zaman Prasejarah, zaman kerajaan, hingga perkembangan Bekasi saat ini.

Museum ini berlokasi Jalan Sultan Hasanudin Nomor 39, Mekarsari, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

"Gedung yang kini difungsikan sebagai musuem ini dulunya merupakan gedung kosong sekitar belasan tahun lalu," kata pemandu Museum Bekasi Gedung Juang 45 bernama Sani kepada Kompas.com di lokasi, Sabtu (9/9/2023).

Baca juga:

Namun pada masa jabatan almarhum Eka Supria Atmaja sebagai Bupati Bekasi, sambung dia, gedung ini direvitalisasi menjadi museum.

Sani menambahkan, museum ini dibangun bertujuan sebagai destinasi wisata sejarah sekaligus edukasi bagi masyarakat, khususnya masyarakat di Bekasi.

Sejarah Museum Bekasi Gedung Juang 45

Menurut penjelasan Sani, gedung yang kini digunakan sebagai museum dulunya dibangun sekitar tahun 1906 oleh seorang berkebangsaan China bernama Khouw Tjeng Kie.

Bangunan ini dikenal dengan nama Landhuis Tamboen yang diambil dari nama keluarga Khouw Van Tamboen.

"Bangunan ini dibangun tahun 1906 sebagai rumah, tapi kareana 1906 masih masa penjajahan, jadi tembok bangunan ini dibangun tebal agar tidak mudah dihancurkan dan dibakar oleh orang Belanda," kata Sani.

Patung kelelawar, ikon di Museum Bekasi Gedung Juang 45.Kompas.com/Suci Wulandari Putri Patung kelelawar, ikon di Museum Bekasi Gedung Juang 45.

Barulah sekitar 1950 bangunan ini diambil alih kembali oleh pemerintah Indonesia dan dijadikan sebagai Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bekasi.

Baca juga: 7 Tempat Ngabuburit Murah Meriah di Bekasi, Bisa Berburu Takjil

"Dulu ada sempat cerita kalau Gedung Juang ini ialah rumah yang bisa tembus ke Stasiun Tambun. Jadi ada kemungkinan bagian belakang gedung yang sekarang dulunya ialah halaman depan rumah," katanya.

Selang belasan tahun sejak Indonesia merdeka, gedung ini menjadi gedung tua yang tidak terurus dan terbengkalai. Dua gedung yang ada di sebelah kanan dan kiri gedung utama pun sempat difungsikan sebagai kantor pemadam kebakaran.

Atas usul dari Eka, maka gedung ini direvitalisasi sejak 2020 dan diresmikan sebagai museum pada 2021.

Wisata sejarah dan edukasi di Bekasi

Sesuai namanya, Museum Bekasi Gedung Juang 45 menyuguhkan informasi mengenai Bekasi melalui pajangan dan dilengkapi dengan media digital.

"Di sini kita ceritakan Bekasi dari masa ke masa, Bekasi sempat mengalami masa manusia purba, dan di sini juga ada artefak yang usianya sudah lebih dari 1000 tahun," katanya.

Baca juga:

Di ruang masa prasejarah terdapat replika kerangka manusia purba dan harta benda milik manusia purba yang masih asli.

"Manusia purba di Bekasi namanya manusia buni, kerangka aslinya ada di Museum Nasional. Sementara harta benda di sini masih asli," kata Sani.

Pengunjung di Museum Bekasi Gedung Juang 45.Kompas.com/Suci Wulandari Putri Pengunjung di Museum Bekasi Gedung Juang 45.

Di sini juga dijelaskan mengenai sejarah keberadaan Kerajaan Tarumanegara, hingga keberadaan prasasti yang menjadi latar belakang asal usul lahirnya nama Bekasi.

"Sebagian besar bangunan gedung ini masih asli, hanya beberapa bagian saja yang diperbaiki. Contohnya, ornamen China seperti keramik di sini masih asli," ujarnya.

Informasi yang ada di Museum Bekasi Gedung Juang 45 disampaikan dengan media interaktif, seperti melalui bacaan, media interaktif, hingga film.

Museum Bekasi Gedung Juang 45 ini bisa dikunjungi gratis oleh masyarakat umum setiap Selasa hingga Minggu mulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 16.00.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com