Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Sejarah Kota Tua Jakarta, Jantung Ibu Kota di Masa Lampau

Kompas.com - 26/09/2023, 23:21 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

 

Kemunculan wabah penyakit 

Sayangnya, kejayaan Kota Batavia mulai redup saat muncul wabah penyakit, yang sekarang diduga sebagai malaria, disentri, dan kolera sekitar tahun 1732. Air di kawasan Batavia tercemar sehingga menjadi sumber penyakit bagi masyarakat.

Kawasan Kali Besar Kota Tua Jakarta yang mulai ramai wisatawan sejak Kota Tua dibuka kembali pada akhir Oktober 2021. Meski demikian, pengunjung masih belum bisa jalan-jalan di atas jalur apung, Kota Tua, Jakarta, Rabu (10/11/2021).kompas.com / Nabilla Ramadhian Kawasan Kali Besar Kota Tua Jakarta yang mulai ramai wisatawan sejak Kota Tua dibuka kembali pada akhir Oktober 2021. Meski demikian, pengunjung masih belum bisa jalan-jalan di atas jalur apung, Kota Tua, Jakarta, Rabu (10/11/2021).

Kondisi tersebut, diperparah dengan serentetan gempa bumi yang mengguncang Batavia. Gempa tersebut mengakibatkan longsoran gunung, yang mengotori sumber air. Tak pelak lagi, Batavia penuh dengan lumpur.

Baca juga:

Ironisnya, bencana tersebut tidak ditanggulangi dengan baik oleh pemerintahan kolonial Belanda ketika itu, serta minimnya fasilitas kesehatan. Akibatnya, pada 9 Mei 1821, dilaporkan sebanyak 158 orang meninggal dunia akibat kolera dan tiga hari kemudian jatuh 733 korban lagi di seluruh wilayah Batavia.

Tragedi ini menjadi akhir dari kisah Batavia Lama Kota Batavia Lama atau Oud Batavia. Selanjutnya, dibentuk Batavia Baru atau Niew Batavia di tanah Weltevreden (sekarang sekitar Gambir, Jakarta Pusat). Pusat pemerintahan pun turut diboyong ke kawasan Batavia Baru tersebut.

Jakarta usai merdeka

Setelah Indonesia merdeka, nama Jakarta resmi dipakai. Selain itu, Jakarta ditetapkan sebagai ibu kota Indonesia dengan pusat pemerintahan di kawasan Istana Merdeka sekarang ini.

Guna meninggalkan warisan kolonial, Arnoldus Isaac Zacharias Mononutu yang menjabat sebagai Menteri Penerangan Republik Indonesia Serikat (RIS) menegaskan, sejak 30 Desember 1949 tak ada lagi sebutan Batavia. 

Sementara itu, Kota Tua menjadi destinasi wisata sejarah yang populer di Jakarta. Sembari berekreasi, pengunjung bisa mempelajari sekaligus menyaksikan beragam saksi sejarah perkembangan Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com