Mbah Maridjan dulu juga mempunyai seperangkat gamelan yang ikut rusak terkena letusan Merapi.
Gamelan itu iki masih bisa disaksikan, tetapi sudah rusak, sehingga tidak bisa untuk dimainkan.
Saat melihat koleksi barang yang hancur diterjang awan panas, pengunjung akan melihat tulang belulang.
Namun, tulang belulang itu bukan dari manusia, melainkan hewan ternak yang ikut jadi korban letusan Merapi 2010.
Rumah Mbah Maridjan kini sebagian besar sudah direnovasi. Namun, masih ada bagian rumah yang masih asli.
Baca juga: Rute ke Museum Petilasan Mbah Maridjan, Bisa Dilalui Sepeda Motor
Bagian rumah itu adalah lantai berwarna putih dengan ornamen merah jambu yang sudah ada sejak rumah ini belum diterjang awan panas Merapi.