1. Baca deskripsi karya
Masing-masing karya, kata Edwin, berisi deskripsi tertulis yang ditempel tidak jauh dari karya tersebut. Beberapa juga memuat informasi perjalanan sang seniman.
Agar lebih dapat meresapi makna dan tujuan sang seniman dalam menciptakan karya, pengunjung sebaiknya juga membaca informasi yang tertera.
2. Registrasi dahulu
Pameran ICAD 13 bisa dikunjungi secara gratis, tanpa biaya dan syarat apa pun. Siapa pun bebas berkunjung dan membuat konten, tentunya setelah melakukan registrasi secara daring.
3. Ikuti aturan
Sama seperti kebanyakan pameran atau galeri seni, terdapat aturan yang harus diikuti oleh para pengunjung. Perhatikan jika suatu karya boleh atau tidak boleh dipegang.
Pengunjung juga harus menjaga kebersihan dan ketertiban, serta tidak merusak karya dan tidak makan atau minum.
Baca juga: 4 Tips Berkunjung ke Pameran ICAD di Jakarta, Registrasi Dulu
4. Tidak datang sendiri
Untuk menikmati puluhan karya bermakna dan indah di ICAD 13, kamu sebaiknya tidak datang sendirian. Sebab, biasanya pengunjung akan berburu foto atau membuat konten sehingga membutuhkan bantuan setidaknya satu orang teman.
Tak hanya untuk berfoto, pameran ini bisa menjadi momen untuk belajar ataupun menambah wawasan mengenai hal baru. Kamu pun bisa mengajak teman untuk diskusi, anak-anak, atau saudara untuk belajar tentang seni dan desain.
Baca juga: 6 Rekomendasi Spot Foto di Pameran ICAD 13, Hasilnya Instagramable
Dari 54 karya seni dan desain kontemporer yang dipamerkan, ada beberapa karya yang banyak dijadikan tempat berfoto oleh pengunjung.
Beberapa di antaranya instalasi Ruang Bhundar Lestari, instalasi Happy Hours, instalasi La Standa di Asmara, instalasi Dunianye Bang Ben, instalasi Psychedelic Room, dan instalasi The Whisper Tree.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.