JAKARTA, KOMPAS.com - Tarekat Mason Bebas (Freemason) merupakan organisasi rahasia yang diperkirakan sudah ada di Hindia Timur (sebutan Indonesia pada masa itu) sebelum tahun 1756.
Akan tetapi, pada saat itu mereka belum membentuk suatu perkumpulan. Merujuk kepada buku karya Th. Stevens berjudul Vrijmetselarij en samenleving in Nederlands-Indie en Indonesie 1764-1962, keberadaan Freemason baru tercatat di Batavia sejak 1762.
Baca juga: Pameran Jejak Memori: Hikayat Tarekat Mason Bebas di Indonesia
Hal ini ditandai dengan berdirinya loji pertama bernama La Choisie atas prakarsa Jacob Cornelis Mattheus Radermacher.
Sepak terjang Freemason di Indonesia berakhir sekitar 1962, karena pada saat itu asas Freemason dinilai tidak sesuai dengan identitas Indonesia oleh Presiden Soekarno.
Masyarakat yang tertarik mengetahui lebih lanjut seputar Freemason, bisa datang ke Pameran Jejak Memori bertajuk "Hikayat Tarekat Mason Bebas Di Indonesia".
Simak panduan berkunjung berikut.
Pameran Freemason berada di aula Museum Taman Prasasti, tepatnya di Jalan Tanah Abang I Nomor 1, Petojo Selatan, Kecamatan Gambir, Kota Jakarta Pusat.
Museum ini jaraknya sekitar 700 meter dari Halte Monas, dan dapat ditempuh dengan jalan kaki sekitar 12 menit.
Baca juga: Pameran Freemason di Museum Taman Prasasti: Lokasi, Jadwal, dan Tiket
Pameran Freemason digelar hingga Selasa (7/11/2023). Jam buka pameran menyesuaikan dengan jam operasional Museum Taman Prasasti.
Museum ini buka setiap Selasa sampai Minggu mulai pukul 09.00 WIB sampai pukul 15.00 WIB.
Harga tiket masuk Pameran Freemason sudah termasuk dalam tiket masuk museum yang dibayar di loket.
Harga tiket masuk Museum Taman Prasasti dibanderol mulai dari Rp 5.000 per orang untuk pengunjung dewasa, mulai dari Rp 3.000 per orang untuk mahasiswa, dan mulai dari Rp 2.000 per orang untuk anak-anak.
Saat ini sistem pembayaran tiket di loket museum adalah tunai dan non-tunai (menggunakan JakCard).
Pameran Freemason berada di dalam area Museum Taman Prasasti, tepatnya di bagian aula museum. Jika hendak masuk ke dalam area itu, pengunjung wajib membeli tiket terlebih dahulu.
Di pintu masuk Museum Taman Prasasti, kamu bisa menemui petugas yang berjaga, lalu minta bantuan diarahkan ke loket museum. Adapun loket berada di ruangan sebelah kiri sebelum masuk museum.
Tiket masuk museum ini sudah termasuk tiket ke Pameran Freemason. Jadi, usai membeli tiket pengunjung bisa langsung ke ruangan pameran.
Patokannya, dari spot "Lonceng Kematian", pengunjung bisa belok kiri menuju arah pendopo. Lokasi aula, tempat Pameran Freemason, berada di sebelah pendopo.
Baca juga: Ada Pameran Freemason di Museum Taman Prasasti, Catat Cara Berkunjungnya
Pengunjung bisa langsung masuk ke dalam aula, lalu membaca narasi sejarah keberadaan Freemason di Indonesia yang dipampang di bagian dinding.
Tidak perlu khawatir, di area pameran juga ada pemandu yang akan menjelaskan secara runut mengenai organisasi Freemason dan lika-liku perjalanan Freemason di Indonesia.
Usai menyimak sejarah Freemason di pameran, kamu bisa lanjut pindah ke area pemakaman untuk menemukan makam anggota Freemason yang ada di Museum Taman Prasasti.
Baca juga: Cara ke Pameran Freemason di Museum Taman Prasasti Naik KRL dan Transjakarta
Makam anggota Freemason di sini ditandai dengan adanya logo anggota Freemason di bagian bawah nisan. Di antaranya ada logo ular, logo jangkar dengan huruf "g" di bagian tengah, logo tengkorak, serta logo berbentuk dua huruf "i" yang sejajar.
Tercatat ada sembilan makam anggota Freemason di tempat ini dan lokasinya menyebar di setiap sudut.
Maka dari itu, kamu perlu teliti melihat setiap gambar yang ada di bawah batu nisan.
Stasiun KRL terdekat dari lokasi Pameran Freemason yaitu Stasiun Juanda. Jaraknya sekitar 2,3 kilometer dan dapat ditempuh sekitar lima menit naik ojek online (daring).
Calon pengunjung yang datang dari arah Bogor, Depok, dan Manggarai, bisa naik KRL tujuan Stasiun Jakarta Kota, lalu turun di Stasiun Juanda.
Sebaliknya, jika datang dari arah Jakarta Kota bisa naik KRL tujuan Bogor dan turun di Stasiun Juanda.
Jika datang dari arah Tangerang Selatan dan Rangkasbitung, bisa naik KRL ke Stasiun Tanah Abang. Setelah itu, transit ke peron 2 atau 3 untuk naik kereta tujuan Stasiun Manggarai.
Baca juga: Cara ke Pameran Freemason di Museum Taman Prasasti Naik KRL dan Transjakarta
Sampai di Stasiun Manggarai, transit ke peron 10 atau 11 dan naik kereta tujuan Jakarta Kota, lalu turun di Stasiun Juanda.
Begitu juga calon pengunjung yang datang dari arah Cikarang, Bekasi, dan Jatinegara, bisa naik KRL tujuan Stasiun Manggarai.
Kemudian, transit ke peron 10 atau 11 dan naik kereta tujuan Jakarta Kota, lalu turun di Stasiun Juanda.
Keluar dari Stasiun Juanda, ambil arah menuju Masjid Istiqlal, setelah itu lanjutkan perjalanan naik ojek untuk menghemat waktu.
Halte bus Transjakarta terdekat dari lokasi Pameran Freemason yaitu Halte Monas, jaraknya sekitar 700 meter dan dapat ditempuh dengan jalan kaki sekitar 12 menit.
Bus Transjakarta yang melayani penumpang di Halte Monas yaitu TransJakarta koridor 1 (Kali Besar Barat-Blok M), koridor 1A (Pantai Maju-Balai Kota), koridor 2 (Monas-Pulo Gadung), koridor 3 (Monas-Kalideres), koridor 5C (PGC-Juanda), dan koridor 7F (Kampung Rambutan-Juanda).
Keluar dari Halte Monas, ambil jalan menyusuri trotoar Jalan Medan Merdeka Barat di depan Museum Nasional. Jalan terus hingga masuk Jalan Abdul Muis.
Persimpangan menuju Museum Taman Prasasti berada tepat di pertigaan dekat gedung Mahkamah Konstitusi.
1. Mengenal sejarah Freemason
Di Pameran Freemason pengunjung bisa belajar mengenai sejarah Freemason sejak pertama kali datang ke Tanah Air.
Jika dibutuhkan, pengunjung juga bisa minta bantuan pemandu supaya cerita sejarah yang diterima lebih runut.
Baca juga: Mampir ke Pameran Freemason di Museum Taman Prasasti, Bisa Ngapain Aja?
2. Coba stempel anggota Freemason
Di pameran ini terdapat stempel beberapa logo anggota Freemason. Pengunjung yang hendak melekatkan stempel tersebut sebagai kenang-kenangan bisa membawa kertas atau buku ke lokasi.
Alternatifnya, bisa juga langsung melekatkan stempel Freemason langsung ke kulit tangan.
3. Lihat makam anggota Freemason
Setelah mengetahui sejarah Freemason dan kegiatan yang dilakukan para anggotanya selama di Indonesia, pengujung bisa langsung menuju ke makam anggota Freemason di Taman Prasasti.
Makam anggota Freemason bisa dilihat dari simbol yang tertera pada bagian bawah batu nisan.
Kata Yudi, simbol yang ada di bagian bawah batu nisan dimaknai sebagai identitas organisasi, sedangkan simbol di bagian atas batu nisan dimaknai identitas keluarga.
Baca juga: Cara ke Pameran Freemason Naik Kendaraan Pribadi dari Bundaran HI
4. Belajar sejarah Taman Prasasti
Usai mampir ke Pameran Freemason, tidak ada salahnya berkeliling di area Taman Prasasti sembari mendengarkan cerita dari sang pemandu.
Mulai dari cerita perihal "lonceng kematian" hingga kisah batu serupa perempuan menangis, semua bisa dijumpai di museum tersebut.
Suasana di sekitar Taman Prasasti cukup rindang karena banyak terdapat pepohonan. Jadi pengunjung tidak perlu khawatir terkena terik matahari ketika mengunjungi makam pada siang hari.
Jika baru pertama kali datang ke Pameran Freemason, beberapa tips berikut sepertinya bisa membantu.
1. Kenali siapa Freemason
Pameran Freemason di Museum Taman Prasasti pada dasarnya menceritakan keberadaan Freemason di Indonesia.
Jika pengunjung tidak mengetahui Freemason sebelumnya, mungkin kisah yang dipaparkan akan terasa kurang menarik.
Ditambah, informasi mengenai Freemason di pameran ini hanya berupa tulisan, beberapa potongan gambar, dan penjelasan dari pemandu.
Sebaliknya, jika pengunjung sudah mendengar sedikit banyaknya informasi seputar Freemason, baik berupa sejarah maupun konspirasi yang belum diketahui kebenarannya. Besar kemungkinan pameran ini akan terasa menarik.
Maka dari itu, sebelum datang ke lokasi, Kompas.com menyarankan calon pengunjung untuk membaca beberapa referensi yang menjelaskan tentang siapa itu Freemason.
2. Minta bantuan pemandu pameran
Bagi pengunjung yang bingung dengan simpang siur cerita Freemason, pemandu di pameran ini bisa membantu untuk menceritakan awal mula keberadaan Freemason di Indonesia secara runut. Oleh sebab itu, jangan ragu untuk minta bantuan pemandu di pameran.
Selain bisa menerima informasi yang lebih jelas, pemandu juga bisa membantu mengarahkan pengunjung jika hendak mencari makam yang dinilai sebagai makam anggota Freemason di Taman Prasasti.
Baca juga: 3 Tips Berkunjung ke Pameran Freemason, Gali Infonya Dulu
3. Teliti mencari makam anggota Freemason
Makam yang diduga merupakan makam anggota Freemason yang ada di Museum Taman Prasasti tersebar di seluruh kawasan makam. Beberapa nisan sebagai petunjuk makam pun ada yang sudah tertutup tanah dan air.
Maka dari itu, sebaiknya telitilah jika hendak menemukan makam angggota Fremason.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.