Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pantai Lariti Bima NTB Tawarkan Pesona Laut Terbelah 

Kompas.com - 10/11/2023, 18:40 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

KOMPAS.com - Pesona pantai-pantai di Nusa Tenggara Barat (NTB) memang tidak ada habisnya. Salah satu pantai yang populer di kalangan wisatawan adalah Pantai Lariti yang berlokasi di Desa Soro, Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima.

Setiap sudut di Pantai Lariti menawarkan pesona tersendiri. Namun, daya tarik utama Pantai Lariti adalah fenomena laut terbelah, dikutip dari situs Dinas Pariwisata NTB.

Baca juga:

Pada zaman dahulu, Pantai Lariti juga dikenal sebagai Pantai Lampa Jara, yang berarti jalan kuda, dikutip dari Tribun Travel. Sebab, pantai ini digunakan untuk pelepasan kuda termasuk kuda milik para sultan Kerajaan Bima.

Pesona laut terbelah 

Pantai Lariti di Desa Soro, Kecamatan Lambu, Sape, Bima, Nusa Tenggara Barat, mulai didatangi wisatawan. Perairan teluk ini terbelah menjadi dua ketika airnya surut dan tampak terumbu karang yang menjadi arena bermain bagi para pengunjung.
KOMPAS/KHAERUL ANWAR Pantai Lariti di Desa Soro, Kecamatan Lambu, Sape, Bima, Nusa Tenggara Barat, mulai didatangi wisatawan. Perairan teluk ini terbelah menjadi dua ketika airnya surut dan tampak terumbu karang yang menjadi arena bermain bagi para pengunjung.

Laut di lepas Pantai Lariti terbelah dengan panjang sekitar 150 meter dan lebar tujuh meter, dikutip dari situs Dinas Pariwisata NTB. Laut yang terbelah tersebut menampakkan jalan berupa hamparan pasir yang bersih. 

Fenomena laut terbelah tersebut seolah mengingatkan kita dengan kisah Nabi Musa saat dikejar tentara Firaun. Menariknya, wisatawan yang berkunjung bisa merasakan sensasi berjalan di tengah dua sisi lautan tersebut, dilansir dari Tribun Travel.

Jalan yang diapit dua lautan tersebut menghubungkan sisi timur Pantai Lariti, dengan pulai kecil di seberangnya yakni Pulau Paliman.

Baca juga:

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)

Bagaimana laut terbelah di Pantai Lariti? 

Lantas, bagaimana proses terjadinya laut terbelah di Pantai Lariti?

Fenomena laut terbelah di Pantai Lariti tersebut disebabkan oleh surutnya air laut, berdasarkan informasi dari situs Dinas Pariwisata NTB.

Fenomena laut terbelah ini hanya terjadi pada waktu-waktu tertentu. Biasanya, air laut di Pantai Lariti akan surut pada pukul 10.00 WITA dan 15.30 WITA.

Saat itulah, wisatawan bisa menjumpai jalanan di tengah laut yang membelahnya menjadi dua. Saat air laut kembali pasang, laut tersebut kembali menyatu sehingga jalanan di tengahnya pun hilang.

Namun demikian, fenomena laut terbelah di Pantai Lariti ini bergantung dari kondisi pasang surut air laut.

Tidak hanya menawarkan sensari berjalan di tengah laut terbelah, Pantai Lariti masih menyimpan sejumlah pesona lainnya. Pengunjung bisa menikmati hamparan pasir putih yang halus dan bersih.

Selain itu, ombak di Pantai Lariti cenderung tenang sehingga wisatawan bisa bermain di pesisir pantai. Hamparan pasir putih di Pantai Lariti berpadu dengan air laut yang biru jernih sehingga menampilkan panorama yang menawan.

Baca juga:

Lokasi Pantai Lariti 

 

Seperti disampaikan sebelumnya, Pantai Lariti berlokasi di Desa Soro, Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima. Dari pusat Kota Bima, jaraknya 48 kilometer (km), sekitar 1 jam 26 menit berkendara.

Lokasi Pantai Lariti tidak jauh dari Pelabuhan Sape, sekitar 6 km. Pelabuhan Sape merupakan gerbang laut yang menghubungkan Pulau Sumbawa, NTB dan Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com