Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daya Tarik Desa Wisata Tinalah di Kulon Progo, Ada Workshop Lukis Batu

Kompas.com - 12/12/2023, 20:03 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) punya beragam desa wisata dengan keunikan masing-masing, salah satunya Desa Wisata Tinalah di Kabupaten Kulon Progo. 

“Kami menonjolkan pesona alam dan budaya. Jadi benar-benar di tempat kami masih asri, sejuk, dan banyak aktivitas masyarakat,” kata Divisi Informasi Desa Wisata Tinalah, Linda saat ditemui di Jakarta, Jumat (1/12/2023).

Baca juga: Desa Wisata Tinalah di Kulon Progo yang Indah dan Masuk 50 Besar ADWI 2021

Berlokasi di Pegunungan Menoreh, Desa Wisata Tinalah masuk peringkat 50 besar desa wisata terbaik dalam ajang Anugerah Desa Wisata (ADWI) 2021 dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Tinalah berhasil keluar sebagai juara empat untuk kategori desa wisata digital, sekaligus mengukuhkannya sebagai desa wisata pertama di Yogyakarta yang berhasil meraih prestasi tersebut.

Baca juga: Rute Menuju Desa Wisata Tinalah di Kulon Progo yang Masuk 50 Besar ADWI 2021

Daya tarik Desa Wisata Tinalah

Workshop melukis di batu

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahudin Uno saat berkunjung ke Desa Wisata Tinalah, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, DIY, Senin (11/10/2021).DOK. Humas UAJY Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahudin Uno saat berkunjung ke Desa Wisata Tinalah, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, DIY, Senin (11/10/2021).

Saat berkunjung ke Desa Wisata Tinalah, wisatawan bisa mencoba sejumlah aktivitas, mulai dari camping (berkemah) hingga workshop (lokakarya).

“Salah satu workshop adalah rock painting, melukis di batu. (Itu) Karena Desa Wisata Tinalah diambil dari icon sungai kami, Sungai Tinalah, karakteristiknya banyak bebatuan,” tutur Linda.

Di desa tersebut, lanjut dia, kebetulan terdapat seniman yang bisa melukis sehingga dimanfaatkan untuk membuat kegiatan berupa workshop melukis di atas batu.

Selain rock painting, wisatawan juga bisa mencoba membuat topi dari daun kelapa serta membuat piring dari lidi.

“Dari kelapa karena masih banyak pohon kelapa, sama masyarakat dimanfaatkan membuat piring itu. Ada topi dari daun kelapa juga,” imbuhnya.

Adapun menurut Sekretaris Desa Wisata Tinalah bernama Daffa, produk-produk kreatif yang dibuat dari bahan dasar alami desa wisata tersebut nantinya bisa dibawa pulang oleh wisatawan sebagai oleh-oleh.

Baca juga:

Camping dengan suasana alam

Camping Ground di Desa Wisata Tinalah, Kulon Progo.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Camping Ground di Desa Wisata Tinalah, Kulon Progo.

Wisatawan yang menggemari suasana alam bisa mencoba menginap atau berkemah di alam terbuka.

“Aktivitas unggulan kami ada camping sama makrab (malam keakraban) kalau buat rombongan. Kalau buat family (keluarga) atau perseorangan, kami juga ada campervan atau family camp,” terang Daffa.

Pilihan lain, jika tidak ingin berkemah, wisatawan dapat merasakan sensasi live in atau menginap di rumah penduduk setempat.

Jika tertarik menjelajah, wisatawan bisa mencoba outbound dan trekking ke tempat wisata sejarah yaitu Goa Sriti. Konon, gua itu dijadikan tempat tinggal Pangeran Diponegoro saat perang zaman dahulu.

Wisatawan juga dapat mendaki Puncak Kleco dan menyusuri Sungai Tinalah, dikutip dari laman Dinas Pariwisata Kulon Progo.

Ada pula Museum Sandi Negara, yang konon juga dijadikan sebagai tempat persembunyian Pangeran Diponegoro.

“Di Museum Sandi wisatawan bisa belajar sandi morse dan lain-lain,” ujar Linda.

Baca juga:

Sebagai informasi, Desa Wisata Tinalan berada di Jalan Persandian Km 5, Purwoharjo, Samigaluh, Kulon Progo, DIY.

Jarak ke desa wisata ini dari Kota Yogyakarta adalah sekitar 25 kilometer dalam waktu kurang lebih satu jam. Lokasinya dapat ditempuh dengan segala jenis kendaraan pribadi, seperti mobil, motor, atau bus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com