Dikutip dari factsheet dari laman CAAS, FAS adalah bahan bakar yang disebut lebih bersih, serta bisa mengurangi emisi karbon selama siklus hidup hingga 80 persen dibanding bahan bakar jet dari fosil.
Bahan bakar berkelanjutan ini bisa diproduksi dari limbah lemak dan minyak, limbah kota, limbah pertanian dan kehutanan, serta limbah tanaman.
Bahan bakar ini juga dapat diproduksi secara sintetis dengan menangkap karbon langsung dari udara.
Adapun SAF secara kimiawi mirip dengan bahan bakar fosil, serta bisa digunakan dengan aman sebagai bahan bakar tanpa modifikasi untuk pesawat terbang atau infrastruktur.
Saat ini, pesawat komersial bisa terbang dengan perpaduan bahan bakar SAF dan bahan bakar fosil sebanyak 50-50, misalnya 50 persen pakai SAF.
Diharapkan pada tahun 2030, pesawat komersial sudah bisa menggunakan 100 persen SAF.
Tidak hanya itu, bahan bakar berkelanjutan ini juga diharapkan bisa berkontribusi terhadap pengurangan 65 persen emisi karbon yang dibutuhkan untuk mencapai target net zero tahun 2050.
Baca juga:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.View this post on Instagram