Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Catat 7,2 Miliar Perjalanan Selama Libur Imlek 40 Hari, Masih Terus Bertambah

Kompas.com - 02/03/2024, 08:08 WIB
Zeta Zahid Yassa,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Fenomena mudik tidak hanya terjadi di Indonesia. Fenomena serupa juga terjadi di China.

Bedanya, pergerakan masyarakat yang besar di Negeri Tirai Bambu itu terjadi selama libur Imlek selama 40 hari yang baru akan berakhir pada 5 Maret 2024.

Bahkan pada tahun 2024, perjalanan di China selama libur Imlek telah memecahkan rekor, yakni mencapai 7,2 miliar perjalanan.

Baca juga: Rapim TNI AU, Wamenhan Ingatkan Ancaman Konflik Dampak Perang Dagang China dan AS

Menteri Transportasi Li Xiaopeng dalam konferensi pers pada hari Rabu (28/2/2024), angka itu naik 10,6 persen dibanding 2023 dan 9,1 persen dibanding 2019.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas.com (@kompascom)

Ia melanjutkan, perjalanan dengan kereta api dan pesawat, sama-sama mencapai memecahkan rekor pada tahun ini.

Baca juga: China Jadi Negara dengan Biaya Membesarkan Anak Termahal di Dunia

Selain itu, lebih dari 5,8 juta perjalanan dilakukan dengan mobil yang mencakup lebih dari 80 persen dari semua perjalanan.

Ilustrasi China, orang China di Kota Terlarang atau The Forbidden City.PIXABAY Ilustrasi China, orang China di Kota Terlarang atau The Forbidden City.

"Mengemudi telah menjadi cara dominan mutlak dalam Festival Musim Semi tahun ini," ujar Li dikutip dari BNN Bloomberg, Rabu (28/2/2024).

Otoritas transportasi negara tersebut memperkirakan rekor 9 miliar perjalanan selama periode liburan ini karena masih ada enam hari sebelum gelombang perjalanan berakhir secara resmi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Traveler Wajib Tahu, Ini Kelebihan E-Paspor ketimbang Paspor Biasa

Traveler Wajib Tahu, Ini Kelebihan E-Paspor ketimbang Paspor Biasa

BrandzView
Puas dengan Pelayanan, 98 Persen Jemaah Ingin Umrah Kembali Bersama Jejak Imani

Puas dengan Pelayanan, 98 Persen Jemaah Ingin Umrah Kembali Bersama Jejak Imani

Travel Update
Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai Kamis Ini di JCC Senayan

Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai Kamis Ini di JCC Senayan

Travel Update
Pertemuan Asosiasi Pemda di Asia Pasifik Digelar Bersama Likupang Tourism Festival 2024

Pertemuan Asosiasi Pemda di Asia Pasifik Digelar Bersama Likupang Tourism Festival 2024

Travel Update
Desainer Indonesia Akan Pamer Kain dan Batik di Italia Bulan Depan

Desainer Indonesia Akan Pamer Kain dan Batik di Italia Bulan Depan

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Pasar Antik Cikapundung, Siapkan Uang Tunai

4 Tips Berkunjung ke Pasar Antik Cikapundung, Siapkan Uang Tunai

Jalan Jalan
Pasar Antik Cikapundung, Tempat Pencinta Barang Lawas di Bandung

Pasar Antik Cikapundung, Tempat Pencinta Barang Lawas di Bandung

Jalan Jalan
KONI Dorong Kota Malang Menjadi Destinasi Sport Tourism

KONI Dorong Kota Malang Menjadi Destinasi Sport Tourism

Travel Update
Koryu Space Japan Foundation: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk

Koryu Space Japan Foundation: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk

Travel Tips
Koryu Space Japan Foundation, Working Space Gratis di Jakarta

Koryu Space Japan Foundation, Working Space Gratis di Jakarta

Travel Update
 Legaran Svarnadvipa di Tanah Datar Sumbar, Pertunjukkan Seni untuk Korban Bencana

Legaran Svarnadvipa di Tanah Datar Sumbar, Pertunjukkan Seni untuk Korban Bencana

Travel Update
Pengalaman ke Hutan Kota Babakan Siliwangi Bandung, Menyejukkan Mata

Pengalaman ke Hutan Kota Babakan Siliwangi Bandung, Menyejukkan Mata

Jalan Jalan
Taman Sejarah Bandung: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Taman Sejarah Bandung: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Antik Cikapundung di Bandung Naik DAMRI dan Angkot

Cara ke Pasar Antik Cikapundung di Bandung Naik DAMRI dan Angkot

Travel Tips
Larangan 'Study Tour' Disebut Tak Berdampak pada Pariwisata Dieng

Larangan "Study Tour" Disebut Tak Berdampak pada Pariwisata Dieng

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com