Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren Wisata 2024: Asia Tenggara Laris Dikunjungi Turis China

Kompas.com - 27/02/2024, 09:09 WIB
Zeta Zahid Yassa,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kembali meriahnya aktivitas perjalanan luar negeri, khususnya dari kalangan turis asal China, menjadi sorotan utama di kawasan Asia Tenggara.

Seiring dengan pulihnya sektor pariwisata dunia, tercatat peningkatan signifikan jumlah turis China yang berbondong-bondong menuju destinasi-destinasi eksotis Asia Tenggara.

Dilansir dari JapanToday.com (26/02/2024), sejumlah negara di Asia Tenggara, seperti Thailand, Indonesia, dan Vietnam menjadi tujuan utama yang paling diminati oleh para pelancong asal China.

Baca juga: Video Viral 2 Turis China Cekcok di Bandara Komodo, Sebabnya Sepele

Daya tarik alam, kekayaan budaya, dan keunikan pengalaman yang ditawarkan oleh wilayah-wilayah ini telah berhasil menarik perhatian para wisatawan dari Negeri Tirai Bambu.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)

Sebab banyaknya turis asal China

Perlu diketahui, banyaknya turis asal China ini bukanlah tanpa alasan. Pasca-masa pandemi yang melumpuhkan sektor pariwisata, pent-up demand atau keinginan yang tertunda untuk berlibur telah mencapai puncaknya.

Fenomena ini makin diperkuat dengan berbagai kebijakan perjalanan yang lebih longgar dan kemajuan dalam program vaksinasi di berbagai negara.

Baca juga: 6 Tips Liburan ke China untuk Pertama Kali, Pilih Waktu yang Tepat

Tak hanya itu, adanya berbagai promosi wisata dan paket perjalanan yang menarik juga turut berkontribusi dalam memicu minat para pelancong China untuk menjelajahi keindahan alam serta kekayaan budaya yang ditawarkan negara-negara Asia Tenggara.

Meski demikian, meningkatnya arus turis asal China juga menimbulkan sejumlah dampak, baik secara positif maupun negatif.

Wisatawan mancanegara memadati Pura Uluwatu untuk menyaksikan pertunjukan Tari Kecak. SHUTTERSTOCK/RADITYA Wisatawan mancanegara memadati Pura Uluwatu untuk menyaksikan pertunjukan Tari Kecak.

Sementara industri pariwisata di negara-negara tujuan meraih manfaat ekonomi yang signifikan, tantangan terkait pengelolaan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan juga semakin mendesak untuk diperhatikan.

Situasi ini pun menuntut peran serta aktif dari pemerintah dan pemangku kepentingan terkait untuk menjaga keseimbangan antara pertumbuhan pariwisata yang berkelanjutan dengan pelestarian keanekaragaman alam dan budaya di kawasan Asia Tenggara.

Baca juga: 3 Penyebab Overtourism, Tak Hanya Jumlah Wisatawan yang Banyak

Dengan demikian, fenomena meningkatnya kunjungan wisatawan China ke Asia Tenggara menjadi sebuah cerminan bahwa sektor pariwisata mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan setelah melalui masa-masa sulit akibat pandemi.

Meski begitu, feomena ini juga menjadi momentum penting untuk memperkuat kerja sama dan kemitraan antar-negara dalam mewujudkan pariwisata yang berkelanjutan dan berdaya saing tinggi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com