Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Kompas.com - 25/04/2024, 16:50 WIB
Zeta Zahid Yassa,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Masyarakat dan wisatawan di Kota Milan, Italia, kemungkinan tak akan bebas lagi memesan makanan dan minuman pada malam hari. 

Sebab, Wakil Wali Kota Milan untuk bidang keamanan, Marco Granelli, mengumumkan rencana melarang penjualan makanan dan minuman untuk dibawa pulang (takeaway) setelah tengah malam.

Baca juga: Denpasar Peringkat 9 Kota Tersehat Dunia, Lampaui New York dan Milan

Hal ini bertujuan menjaga ketenangan sejumlah daerah paling sibuk di kota tersebut, antara lain Brera, Garibaldi, Nolo, Lazzaretto, Melzo, Isola, Sarpi, Cesariano, Arco della Pace, Corso Como-Gae Aulenti, Ticinese, dan Darsena-Navigli.

"Tujuan kami untuk mencari keseimbangan antara keramahan dan hiburan dan ketenangan dan kesehatan penduduk," tutur Grenelli, dikutip dari CNN, Kamis (25/4/2024).

Ilustrasi Milan, Italia.Dok. Unsplash/T. Selin Erkan Ilustrasi Milan, Italia.

Larangan ini akan turut memengaruhi operasional tempat makan, khususnya yang memiliki layanan penyajian makanan dan minuman di luar (outside area). 

Tempat makan tersebut tidak bisa beroperasi antara pukul 00.30-06.00 waktu setempat pada hari kerja, serta pukul 01.30-06.00 waktu setempat pada akhir pekan.

Selain itu, larangan juga berlaku untuk toko, kios, dan bar dengan tempat duduk di luar ruangan, serta mesin penjual otomatis. 

Dikutip dari Euronews, Kamis (25/4/2024), pedagang kaki lima bahkan akan menghadapi aturan yang lebih ketat. Mereka dilarang beroperasi dari pukul 18.00-06.00 waktu setempat.

Baca juga:

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Berlawanan dengan budaya Italia

Ilustrasi gelato di depan Duomo di Milano di Milan, Italia.Dok. Shutterstock/Best smile studio Ilustrasi gelato di depan Duomo di Milano di Milan, Italia.

Rencana larangan tersebut dinilai bertentangan dengan budaya masyarakat Italia.

Pasalnya, biasanya mereka menikmati es krim saat larut malam, dan tidak menutup kemungkinan juga ada masyarakat yang memesan piza pada malam hari. 

Menurut Sekretaris Jenderal asosiasi retail Italia Confcommercio cabang Milan, Marco Barbieri, rata-rata keluarga Italia pada musim panas berjalan kaki usai makan malam dan memberi es krim. 

"Hal itu adalah tradisi klasik dan jelas bahwa jika Anda mengganggu kebiasaan budaya ini, orang-orang tidak akan senang," kata Barbieri, dikutip dari The Guardian dan Observer. 

Tidak hanya itu, ia berpendapat bahwa rencana larangan tersebut tidak akan menyelesaikan masalah. 

"Aturan yang melarang orang-orang minum air atau makan es krim atau piza sembari berjalan-jalan di Darsena tidak akan menyelesaikan apa pun karena bagaimana pun juga orang-orang akan tetap berada di luar," jelasnya. 

Adapun Granelli menegaskan bahwa rencana larangan ini bukan untuk menghukum kegiatan hiburan, kerja, atau wirausaha.

Sebaliknya, rencana larangan ini bertujuan memberi kesempatan bagi pernduduk untuk beristirahat dan menikmati ruang publik yang berkualitas dengan aman.

Masyarakat Milan diberikan waktu hingga minggu depan untuk menyampaikan pendapat mereka tentang proposal baru ini sebelum keputusan akhir diambil.

Baca juga:

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com