Pendaratan darurat diperlukan untuk menyelamatkan penumpang dan awak kabin yang cedera.
"Kemarin itu banyak penumpang yang cedera dan kemungkinan mereka tidak memakai sabuk pengaman," ujar Alvin.
Bila memperhatikan waktu kejadian turbulensi ini, menurut Alvin, turbulensi terjadi setelah jam makan siang. Akhirnya, banyak penumpang yang mengantre ke toilet.
"Jadi karena ada yang cedera, pilot harus mencari bandara terdekat untuk mendapatkan perawatan medis bagi yang cedera," tuturnya.
Baca juga: Apa yang Harus Dibawa dalam Keadaan Darurat Saat Traveling?
Alasan lain, turbulensi membuat pesawat tidak terkendali. Bahkan, Singapore Airlines SQ321 turun 6.000 kaki dalam dua menit akibat turbulensi.
"Itu sangat berat dan pesawat harus juga diperiksa apakah mengalami kerusakan struktural atau tidak. Jadi, ini alasan pilot mendaratkan pesawat darurat selain menyelamatkan penumpang yang cedera," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.