Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indeks Kinerja Pariwisata Indonesia Peringkat Ke-22 di Dunia, tapi..

Kompas.com - 19/06/2024, 16:49 WIB
Suci Wulandari Putri Chaniago,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Kinerja Pariwisata Indonesia menduduki peringkat ke-22, menurut laporan Travel & Tourism Development Index (TTDI) 2024 yang dirilis oleh World Economic Forum (WEF), Selasa (21/5/2024).

Meskipun begitu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengingatkan bahwa masih ada pilar-pilar yang harus diperbaiki.

Baca juga: Indeks Kinerja Pariwisata Indonesia Peringkat Ke-22 di Dunia

"Saya berterima kasih ke Pak AY (Arief Yahya) karena kita terpacu, dan waktu memulai ini posisinya 70 (peringkat Indonesia), sekarang sudah (peringkat) ke-22, tapi masih banyak PR," kata Menparekraf di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Rabu (19/6/2024).

Lebih lanjut disampaikan bahwa lima pilar yang masih perlu perbaikan yaitu Health & Hygiene (kesehatan & kebersihan), Tourist Service & Infrastructure (pelayanan & infrastruktur), ICT Readiness (kesiapan teknologi), Openness to T&T, HR & Labour Market (SDM & Pasar Tenaga Kerja), dan Environmental Sustainability (keberlanjutan lingkungan).

Di samping itu, pada laporan TTDI 2024, Indonesia juga mengalami peningkatan performa yang signifikan pada pilar Price Competitiveness (daya saing harga), Ground & Port Infrastruktur (infrastruktur darat & pelabuhan), dan Travel & Tourism Demand Sustainability (keberlanjutan permintaan perjalanan & pariwisata).

"Terdapat pilar-pilar yang mengalami penurunan, antara lain keamanan dan keselamatan," kata Deputi Kebijakan Strategis Kemenparekraf, Dessy Ruhati, Rabu.

Baca juga:

Ilustrasi wisatawan di Alun-alun Bandung di Kota Bandung, Jawa Barat.Dok. Shutterstock/Stora Space Ilustrasi wisatawan di Alun-alun Bandung di Kota Bandung, Jawa Barat.

Menyoroti pilar kesehatan, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Angela Tanoesudibjo mengatakan, pada fase pandemi terdapat CHSE sebagai standar kesehatan sektor pariwisata. Hal ini pula, lanjutnya, yang mendongkrak pariwisata Indonesia.

"Ke depannya, Covid-19 kita bisa bilang sudah selesai, CHSE ini bisa terus ditingkatan dan disempurnakan untuk mengakomodir keadaan hari ini," kata Angela, Rabu.

Adapun CHSE merupakan kependekan dari Cleanliness, Health, Safety, Environmental Sustainability. 

Baca juga: Indonesia Akan Buat Indeks Pariwisata Nasional, Ini Tujuannya

Sebagai informasi, pada capaian TTDI 2024, Indonesia menduduki peringkat ke-22 dari 119 negara di dunia, peringkat keenam di kawasan Asia Pasifik, dan peringkat kedua di tingkat ASEAN.

Peringkat kinerja pariwisata Indonesia saat ini menunjukkan posisi Indonesia berada di atas Belgia, Selandia Baru, dan Turkiye.

Dilaporkan oleh Kompas.com, Senin (27/5/2024), Sandiaga mengatakan bahwa Singapura menjadi satu-satunya saingan Indonesia dalam indeks kinerja pariwisata dunia di Asia Tenggara. Sementara itu, di lingkup Asia, Indonesia bersaing dengan China, Jepang, dan Korea Selatan.

Adapun lima pilar yang menjadi unggulan Indonesia di mata dunia yaitu prioritisasi, travel and tourism social economic impact, demand sustainability, keindahan alam, dan budaya yang kaya.

Baca juga:

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com