Ramadhan, Bulan Berkah untuk Pariwisata

Kompas.com - 26/07/2013, 08:04 WIB

Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

Lihat Foto

Halaman Keraton Kasepuhan Cirebon, Rabu (6/7/2011). Keraton didirikan tahun 1529 oleh Pangeran Mas Mochammad Arifin II yang merupakan cicit Sunan Gunung Jati. Di dalam keraton juga terdapat museum berisi benda pusaka, lukisan koleksi kerajaan serta kereta singa barong.(KOMPAS IMAGES/FIKRIA HIDAYAT)

Penjual di salah satu kios di pusat perbelanjaan Thamrin City, Jakarta, memeragakan memasang pasmina sebagai hiasan kerudung, Jumat (5/7/2013). Menjelang bulan Ramadhan, pusat-pusat perkulakan busana di Jakarta diserbu pengunjung yang sebagian besar membeli busana muslim untuk keperluan pribadi atau untuk dijual kembali.

Pedagang melayani konsumen yang membeli makanan untuk berbuka puasa di pasar takjil Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Minggu (14/7/2013). Pasar Takjil Benhil yang beroperasi sejak pukul 11.00 WIB hingga usai waktu Magrib selama bulan Ramadan tersebut, menyediakan berbagai macam menu berbuka puasa (takjil) bagi warga Jakarta dan sekitarnya.

JAKARTA, KOMPAS.com - Libur Lebaran, akan menjadi masa panen bagi pariwisata Indonesia. Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Mari Elka Pangestu, bulan Ramadhan dipandang bulan berkah untuk pariwisata dan ekonomi kreatif.

Salah satunya, ungkap Mari, adalah arus mudik yang akan terjadi menjelang Lebaran. "Diprediksi akan terjadi pergerakan penduduk sebesar 15 juta yang akan melakukan perjalanan," ungkap Mari saat acara buka puasa bersama di Jakarta, Kamis (25/7/2013).

Hal itu berarti akan terjadi lonjakan pergerakan wisatawan nusantara jelang libur Lebaran. Menurut Mari, pergerakan ini dari sisi pariwisata akan membawa berkah bagi hotel, obyek wisata, pusat perbelanjaan, sampai tempat makan.

KOMPAS/YUNIADHI AGUNG Penjual di salah satu kios di pusat perbelanjaan Thamrin City, Jakarta, memeragakan memasang pasmina sebagai hiasan kerudung, Jumat (5/7/2013). Menjelang bulan Ramadhan, pusat-pusat perkulakan busana di Jakarta diserbu pengunjung yang sebagian besar membeli busana muslim untuk keperluan pribadi atau untuk dijual kembali.

"Tahun lalu saya ke TMII (Taman Mini Indonesia Indah) dan Ragunan (kebun binatang), padatnya saat hari kedua Lebaran. Hari kedua memang obyek wisata puncak kunjungan wisata," jelas Mari.

Rencananya, minggu depan Menparekraf akan meninjau kesiapan dan antisipasi lonjakan pengunjung di beberapa obyek wisata yang ada di Jakarta dan sekitarnya.

"Untuk ekonomi kreatif, sepuluh hari lalu saya ke Thamrin City dan Tanah Abang. Dan itu luar biasa penjualan busana Muslim," kata Mari.

WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA Pedagang melayani konsumen yang membeli makanan untuk berbuka puasa di pasar takjil Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Minggu (14/7/2013). Pasar Takjil Benhil yang beroperasi sejak pukul 11.00 WIB hingga usai waktu Magrib selama bulan Ramadan tersebut, menyediakan berbagai macam menu berbuka puasa (takjil) bagi warga Jakarta dan sekitarnya.

Ia menambahkan bahwa 40 persen dari total transaksi tahunan di kedua pusat perbelanjaan tersebut umumnya terjadi di pekan-pekan menjelang hari raya.

"Untuk kuliner juga. Saat berbuka puasa, tiap tahun makin banyak ragam kulinernya. Ada banyak perkembangan dari sisi kuliner," tambah Mari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.