Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anita dan Max, Pionir Jasa Wisata di Raja Ampat

Kompas.com - 27/07/2013, 16:29 WIB
IA dan suaminya menjadi pionir pengembangan wisata di kepulauan Raja Ampat, Papua Barat. Dari hanya berusaha seorang diri, kini sudah ada 45 resor di kawasan Raja Ampat. Anita dan suaminya, Max J Ammer, mencoba mengajak masyarakat Papua berdaya dengan yang mereka punya.

Dialah, Anita Matahari, sosok penting di PT Papua Diving, pionir usaha jasa wisata di kepulauan Raja Ampat, Papua Barat. Anita adalah Komisaris PT Papua Diving, perusahaan penanaman modal asing (PMA) yang bergerak dalam usaha jasa wisata di Raja Ampat.

Cikal bakal PT Papua Diving mulai muncul di Papua pada tahun 1994. Saat itu, Anita dan suaminya yang sebelumnya tinggal di Belanda (kewarganegaraan sang suami), memutuskan untuk menetap di Papua setelah lebih kurang 2 tahun tinggal berdua di Belanda.

”Suami saya sejak sebelum menikah memang ingin melakukan survei ke tiga tempat, yaitu Halmahera, Biak, dan Raja Ampat. Setelah menikah, kami sepakat memilih Raja Ampat,” ujar Anita. Suami Anita adalah teknisi dari suatu perusahaan pelatihan selam.

Keputusan itu awalnya berat bagi Anita, karena sebagai anak kota yang tumbuh dan belajar di kota, bayangan tinggal di pedalaman cukup menakutkan. Namun lama-lama, sambil menikmati keelokan alam Papua yang asri, belajar mengenali karakter dan budaya masyarakat setempat, menjadikan hari-hari Anita tidak pernah sepi.

”Kami datang saat kondisi saat itu belum kondusif. Banyak nelayan mengebom karang mencari ikan, banyak konflik soal lahan, hingga kecurigaan kepada kami sebagai keluarga ekspatriat yang dinilai hanya akan mencuri harta Papua. Semuanya membuat saya belajar banyak hal. Di sini menjadi sangat dinamis. Bukan sepi seperti yang awalnya saya bayangkan,” ujar ibu tiga anak tersebut. Upaya Anita bersama aparat menyisir pantai terus dilakukan agar tidak ada pengeboman ikan yang merusak karang.

Tahun 1994, Anita dan suaminya membentuk CV yang mengelola usaha diving di tiga pulau di Raja Ampat, yaitu Pulau Matan, Way, dan Kri. Tahun 1998, usahanya berubah menjadi perseroan terbatas (PT) dengan bentuk penanaman modal dalam negeri. Tahun 2000, perusahaan Anita mulai fokus hanya ’menggarap’ Pulau Kri. Ide pengembangan usaha menjadi job desk sang suami. Adapun tugas Anita adalah administrasi kantor, hubungan dengan masyarakat, hingga dengan pemerintahan.

Dok. Kompas TV Raja Ampat
”Suami saya tipikalnya tegas dan kaku. Saya yang bertugas ’menerjemahkannya’ dengan cara yang lebih Indonesia, baik kepada masyarakat ataupun kepada pemerintah. Kalau tidak begitu, komunikasi tidak akan berjalan,” ujar Anita.

Untuk lebih bisa mengembangkan usahanya, tahun 2004, PT Papua Diving berubah bentuk menjadi penanaman modal asing.

Peternakan karang

Saat masuk pertama kali ke Raja Ampat, lokasi yang disewa Anita sangat rusak. Nelayan dari Jawa dan Kalimantan, rata-rata mencari ikan dengan mengebom. Akibatnya, banyak karang rusak dan mati. ”Kami bersama polisi dan tentara bahkan sering mengejar nelayan yang menangkap ikan dengan mengebom,” kisah Anita.

Saat PT Papua Diving masuk, mereka berbuat sebaliknya. Mereka menyewa ahli biologi kelautan asal Inggris untuk membuat peternakan koral (coral farm). Di lahan seluas 100 meter, peternakan koral itu dibangun. Secara perlahan, terumbu karang di sana mulai hidup kembali. Karang dengan ikan-ikannya yang awalnya punah, kini kembali melimpah.

Awalnya populasi ikan di Raja Ampat dianggap kalah dari Papua Niugini dengan 279 jenis ikan. Namun, tahun 2000 saat diteliti oleh ahli ikan asal berbagai negara, ditemukan bahwa jumlah populasi ikan di Raja Ampat sekitar 287 jenis. Tahun 2012, jumlahnya terus bertambah menjadi 391 jenis.

PT Papua Diving saat ini menyewa 3,5 hektar (ha) lahan di Raja Ampat. Ia membuat resor-resor etnik, sebagai salah satu paket wisata yang ditawarkan. Satu paket wisata menikmati wisata bahari atau gunung, antara 1 minggu hingga 3 minggu. Harga jual paket wisata tersebut antara 1.200-2.300 euro atau sekitar Rp 35 juta per orang.

Meski terbilang mahal jika dinilai dengan rupiah, namun banyak juga turis asal Amerika dan Eropa mengambil paket-paket wisata yang ditawarkan. Dalam sebulan, rata-rata ada 100-an wisatawan menikmati keelokan Papua melalui jasa PT Papua Diving.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

Travel Update
Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Travel Update
10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

Travel Tips
5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

Jalan Jalan
5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

Travel Tips
Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Jalan Jalan
Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Jalan Jalan
Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Jalan Jalan
Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Travel Update
Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Jalan Jalan
Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com