Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pulang Kantor, Yuk Ke Puncak Gede

Kompas.com - 18/10/2013, 14:53 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis

KOMPAS.com - Selain pantai, banyak orang memilih gunung untuk menjauhkan diri dari kebisingan kota. Meski jalur pendakian pada gunung terbilang tidak mudah, tapi aktivitas ini diminati tak sedikit orang, malah semakin banyak.

Berada di gunung adalah tempaan mental untuk hidup di alam liar. Setiap langkah saat mendaki memang terasa berat. Apalagi bagi pendaki pemula. Namun hal tersebut seketika lenyap jika dapat mencapai puncak.

Tak perlu berlama-lama menenangkan diri di dalam rimba gunung. Waktu akhir pekan dapat dimanfaatkan. Beruntung bagi yang tinggal di Jakarta, akses menuju beberapa gunung yang bisa didaki terbilang mudah. Misalnya saja Gunung Gede yang ada di Bogor.

Gunung Gede termasuk dalam kawasan Taman Nasional Gede Pangrango (TNGP). Jalur pendakian di gunung ini terbilang tak terlalu sulit. Sehingga banyak pendaki pemula yang memilih gunung ini sebagai jalur daki pertama mereka.

Berlokasi tak jauh dari Jakarta, pendakian ke Gunung Gede bisa dilakukan kelar kegiatan harian. Pulang kantor, langsung saja arahkan perjalanan Anda menuju Gunung Gede.

Namun perlu diingat, sebelumnya siapkan fisik Anda. Lakukan pemanasan pra mendaki gunung dengan melakukan lari-lari kecil paling tidak satu minggu sebelumnya. Apalagi bagi pendaki pemula, pemanasan dalam waktu lebih lama, lebih baik.

KOMPAS.com / FITRI PRAWITASARI Salah Satu Jalur Terjal yang Dilalui Saat Mendaki Gunung Gede, Taman Nasional Gede Pangrango, Bogor, Jawa Barat

Transportasi

Dari Bogor, jalur pendakian ke Gunung Gede bisa dimulai dari dua rute, jalur Cibodas dan Gunung Putri. Sementara untuk menuju ke sana tersedia transportasi darat yakni menggunakan bis antar kota dan kereta.

Bis antar kota bisa melalui terminal Kampung Rambutan. Sedangkan jika menggunakan kereta tujuannya adalah stasiun Bogor. Dari stasiun, masih harus menggunakan angkutan kecil ke terminal Baranangsiang untuk kemudian disambung dengan angkutan menuju Cibodas atau Gunung Putri.

Barang bawaan

Siapkan tas keril atau backpack untuk mendaki. Bawa peralatan wajib mendaki yaitu tenda, kantung tidur (sleeping bag), matras untuk alas tidur, kompor trangia, alat makan, nesting untuk mengolah makanan dan bahan makanan.

Hidup di alam terbuka seperti gunung, bawalah bahan makanan yang simpel untuk dimasak. Misalnya saja nasi goreng, olahan sup, telur, dan mi instan. Jangan lupa pula untuk membawa minuman hangat seperti teh dan kopi serta camilan ringan.


KOMPAS.com / FITRI PRAWITASARI Kawah di Puncak Gunung Gede, Bogor, Jawa Barat
Sementara untuk pakaian selama mendaki, pilihlah yang berbahan longgar dan menyerap keringat. Bawa serta pula jaket tebal untuk menghadapi keadaan dingin malam hari. Jas hujan dan baju cadangan jika baju yang dikenakan di badan kotor atau basah.

Perlu diingat untuk tidak membawa bahan yang mengandung deterjen seperti sabun mandi, sampo dan pasta gigi. Karena bahan-bahan tersebut bisa merusak unsur hara pada tanah.

Lantas bagaimana dengan mandi? Meski penanjakkan yang dilakukan melelahkan, namun berada di ketinggian ratusan kaki dari permukaan laut menjadikan udara semakin dingin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com