Ignatius Dimas Yulianto, salah satu tim "100 Hari Keliling Indonesia" menceritakan, untuk mencapai Danau Sentarum, sebelumnya tim melalui jalan darat dari Pontianak menuju Sintang, kemudian berlanjut ke Taman Nasional Danau Sentarum.
Dimas mengibaratkan Danau Sentarum layaknya kantung air raksasa. Ia mampu menampung air hingga trilyunan kubik. "Dalam setahun kira-kira 16 trilyun kubik air. Dia itu jadi penahan alami potensi banjir bandang di Kalbar," cerita Dimas melalui sambungan telepon, Rabu (6/11/2013).
"Sampai di Danau Sentarum sempat jalan-jalan di kampung nelayan yang ada di sekitar danau. Namanya Desa Leboyan," tambah Dimas.
Berada di Desa Leboyan, Danau Sentarum, tim tidak menyia-nyiakan untuk menyantap ikan khas danau. Namanya adalah ikan Toman. Menurut Dimas, ikan Toman berbentuk seperti ikan lele, namun kepala ikan menyerupai ular.
"Kurang lebih ada 265 spesies air tawar yang di danau Sentarum. Salah satunya ikan Toman. Termasuk ikan predator, ikan toman adalah ikan yang dibudidayakan dengan cara keramba," kata Dimas.
Selanjutnya, tambah Dimas, tim bersama penduduk setempat pun menyantap ikan Toman yang diolah dengan digoreng di salah satu rumah warga.
Cerita tim "100 Hari Keliling Indonesia" dalam menapaki Danau Sentarum akan ditayang di Kompas TV pada Rabu (6/11/2013) jam 20.00. Sedangkan kisah menarik lain tim yang dipandu Ramon Y Tungka tersebut pernah dimuat di Kompas.com rubrik Travel.
Kebutuhan Informasi dan Panduan seputar Traveling, Ikuti Twitter Kompas Travel di @KompasTravel