Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transportasi "Molek" Menuju Batavia Kecil

Kompas.com - 01/12/2013, 16:49 WIB
Kontributor Bengkulu, Firmansyah

Penulis

KERETA api tak sekadar alat transportasi dari satu kota ke kota lain. Di Desa Lebong Tandai, Kecamatan Napal Putih, Kabupaten Bengkulu Utara, warga menggunakan Lori yang dimodernisasi menjadi Molek alias Motor Lori Ekspres atau sejenis kereta api mini untuk menjadi kendaraan alternatif yang unik dan mengasyikkan.

Saat ini tak banyak yang tahu jika desa asal emas di puncak tugu Monumen Nasional (Monas) itu terdapat sebuah jalur lori yang sangat terkenal pada zaman penjajahan Belanda. Lokasinya sekitar 35 kilometer dari Kecamatan Napal Putih, Kabupaten Bengkulu Utara. Rel lori masih ada sampai sekarang.

Menurut tokoh masyarakat setempat, Zikri (55), terakhir lori beroperasi sekitar tahun 1947-an. Rel lori, kata Zikri, saat itu untuk mengangkut emas dari Desa Air Tenang hingga Desa Lebong Tandai. Rel itu sendiri dibangun oleh Belanda tahun 1904 an. Namun, setelah Indonesia Merdeka, Belanda meninggalkan Desa Lebong Tandai tahun 1947.

"Rel itu dibangun Belanda tahun 1904-an dengan melibatkan warga asli Lebong Tandai melalui sistem kerja paksa," kata Zikri.

Waktu itu, tutur Zikri, warga menggunakan Lori Kodok dalam arti kereta kecil yang menggunakan tenaga manusia dengan cara mendorong. "Setelah Belanda meninggalkan Lebong Tandai, Lori milik Belanda masih digunakan warga untuk transportasi menuju ke pusat kecamatan dan mengangkut bahan pangan serta hasil penambangan emas," terang Zikri.

Seiring perjalanan waktu, menurut Zikri, pada tahun 1997 lori yang selama ini digunakan warga diubah menjadi Molek. Molek yang mampu mengangkut sampai 12 penumpang itu diciptakan oleh Wan Tanggang, warga asli Lebong Tandai. Molek menggunakan mesin diesel 10 PK untuk memutar roda lori yang dihubungkan dengan rantai berukuran besar. "Molek menggunakan mesin disel. Itu setelah adanya inovasi dari Wan Tanggang," ujar Zikri.

Dia menjelaskan, Molek mempunyai 4 roda besi yang jarak masing-masing sumbu rodanya lebih kurang 1,25 meter. Dengan memiliki panjang lebih kurang 6 meter dan lebar sekitar 1,5 meter, Molek dipandu oleh seorang masinis yang fungsinya mengatur kecepatan mesin diesel, dan tidak mengatur untuk berbelok.

Kompas.com/Firmansyah Lori satu-satunya akses yang digunakan menuju Desa Lebong Tandai.
Fungsi pemandu juga hampir sama seperti seorang masinis kereta api yang mengatur kelancaran jalannya Molek. Kecepatan Molek 10-15 km per jam. "Molek itu sama seperti mobil, ada setirnya, gas, dan rem. Hanya saja, semua itu dimodifikasi oleh warga untuk menggerakkan Molek," kata Zikri.

Jalur yang dilewati Molek yakni Air Tenang - Lebong Tandai berjarak lebih kurang 35 km dengan waktu tempuh rata-rata sekitar 4,5 jam. Secara umum rute keberangkatan Molek pada pukul 07.00 dari Stasiun Air Tenang hingga Stasiun Ronggeng. Tak banyak Molek yang beroperasi setiap hari. Biasanya mereka berangkat jika sudah ada komunikasi atau pesanan lebih dulu dengan masyarakat Lebong Tandai yang ingin keluar desa untuk membeli kebutuhan pangan.

Untuk menggunakan Molek dari Air Tenang ke Lebong Tandai, penumpang dikenakan biaya biaya Rp 100.000 per orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Travel Tips
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Travel Update
Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat 'Long Weekend'

Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat "Long Weekend"

Travel Update
Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Hotel Story
3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

Travel Tips
Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Jalan Jalan
Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Travel Update
5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

Jalan Jalan
Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Travel Update
5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

Travel Tips
Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Jalan Jalan
Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com