Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Topeng Malang Makin Terpinggirkan

Kompas.com - 05/01/2014, 18:37 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis

KOMPAS.com - Bila datang ke Kota Malang, Jawa Timur jangan hanya nikmati keindahan alam. Kota dataran tinggi tersebut memang memiliki udara yang sejuk, kemegahan Gunung Bromo siap didaki dan pantai-pantai cantik tersembunyi menggoda untuk ditelusuri.

Namun Malang juga memiliki warisan budaya yang tak kalah menarik untuk dinikmati. Kesenian tradisional Malang adalah Topeng Malangan. Pertunjukannya sering tampil di acara-acara besar kota.

Memang sudah tak banyak seniman yang menggeluti kesenian ini. Tetapi buka berarti tidak ada sama sekali. Salah satu yang bertahan adalah Sanggar Asmoro Bangun.

Sanggar ini adalah milik Maestro Topeng Malang yang juga menjadi pembuat topeng Malang pertama, Mbah Karimun. Beliau sudah tiada beberapa tahun silam namun sanggarnya diteruskan oleh keturunannya, Handoyo dan Saini.

Di sanggar yang terletak di Dusun Kedung Monggo, Desa Karang Pandan, Kecamatan Pakisaji, Malang ini biasanya digelar pertunjukan wayang topeng. Pertunjukan memiliki jadwal yakni biasanya digelar 36 hari sekali atau setiap Senin Manis atau Senin Legi.

Konon dipilihnya hari itu karena untuk memperingati adat buka desa pertama kali, yaitu desa tempat berdirinya sanggar tersebut. Pertunjukan biasanya digelar malam hari sekitar jam 19.00 dengan durasi waktu 2 jam. Lakon yang diangkat biasanya adalah kisah Panji Asmarabangun.

Selain datang menampilkan pertunjukan Topeng Malangan, sanggar juga memberikan kursus tari kepada anak-anak. Biasanya pelatihan tari dilaksanakan setiap hari Minggu.

Kalaupun tak sempat untuk menyaksikan gelaran, turis yang datang ke sanggar juga bisa membeli cenderamata topeng. Topeng memang dibuat sendiri oleh sanggar. Termasuk topeng-topeng yang digunakan dalam pertunjukan.

Beberapa cenderamata topeng mulai dari berbentuk gantungan kunci maupun yang dijadikan hiasan. Ukurannya pun bervariasi dari topeng berukuran mini sampai berukuran besar. Ukiran topeng yang ada disesuaikan dengan karakter yang dibawakan selagi pertunjukan.

Di tengah ingar bingar masyarakat modern, keberadaan Topeng Malang semakin terpinggirkan. Agar tak semakin hilang, tak ada salahnya menyaksikan pertunjukan topeng atau mengunjungi sanggar. Ini merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan oleh turis untuk menjaga dan melestarikan Topeng Malang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com