Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tumpeng Diharapkan Jadi Ikon Wisata Kuliner

Kompas.com - 29/01/2014, 10:48 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com -Tumpeng nusantara diharapkan bisa semakin mengukuhkan diri sampai "go international" sebagai ikon wisata kuliner Indonesia sehingga kelak mampu mendongkrak pangan khas Tanah Air lainnya.

"Kita harus menasionalkan dan menginternasionalkan tumpeng sebagai ikon kuliner Indonesia," kata Ketua Asosiasi Perusahaan Jasaboga Indonesia (APJI), Ning Sudjito di Jakarta, Selasa (28/1/2014), dalam acara Forum Dialog Pariwisata tentang "Tumpeng Nusantara, Ikon Kuliner Unggulan Indonesia".

Menurut dia, tumpeng pantas menjadi ikon kuliner Tanah Air lantaran nilai filosofinya yang begitu tinggi.

Selain itu, tumpeng juga menjadi simbol bersatunya keragaman kuliner di Indonesia.

"Jadi upaya menyosialisasikan dan mengajak masyarakat Indonesia untuk memahami makna dan tujuan memopulerkan tumpeng nusantara sebagai ikon kuliner perlu dilakukan sehingga masyarakat Indonesia memiliki kebanggaan nasional atas keunggulan kulinernya," katanya.

Sampai sejauh ini, hidangan tumpeng telah disajikan dalam jamuan makan malam kenegaraan seperti KTT APEC di Bali pada 2013 dan awal tahun ini Kemenparekraf mengadakan "coaching clinic" 30 Ikon Kuliner Tradisional Indonesia (IKTI) dan tumpeng nusantara hadir dalam kegiatan bursa wisata terbesar di Belanda, Vakantiebeurs 2014.

Tumpeng selama ini dijumpai di berbagai daerah berupa nasi gurih dan dapat ditambah dengan berbagai macam makanan pendamping sehingga ikon kuliner lainnya seperti rendang, ayam goreng, urap sayuran, dan sate lilit bisa menjadi pendamping dalam satu menu di piring untuk disajikan di restoran hingga jamuan makan kenegaraan.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Pengembangan Wisata Minat Khusus, Insentif, Event Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Achyaruddin mengatakan pihaknya memang telah menetapkan tumpeng nusantara sebagai ikon unggulan kuliner Indonesia sejak 2012.

"Dari ribuan menu makanan Indonesia harus ada satu makanan yang menjadi unggulan untuk tahap awal yakni tumpeng nusantara," katanya.

Sampai saat ini kuliner menjadi subsektor industri kreatif yang bisa dijadikan kebanggaan di dalam dan di luar negeri serta menjadi obyek wisata minat khusus.

Menurut Achyaruddin, dari ribuan menu masakan tradisional Indonesia telah dipilih 30 ikon kuliner mewakili keragaman kuliner Indonesia.

"Kami dibantu para praktisi dan pakar kuliner terlebih dahulu memilih 30 ikon kuliner mewakili keragaman kuliner Indonesia," katanya.

Sementara itu, koordinator Forum Dialog Pariwisata, Hilda Sabri Sulistyo mengatakan tumpeng nusantara berpotensi besar untuk mengharumkan nama Indonesia di dalam dan di luar negeri.

"Kami sangat mendukung upaya menjadikan tumpeng sebagai 'center piece' dan ikon wisata kuliner Indonesia," katanya.

Pihaknya yang merintis penyelenggaraan forum dialog pariwisata secara rutin itu berharap pengembangan wisata kuliner dapat mendongkrak penerimaan devisa negara dan memberikan dampak berganda yang luas bagi masyarakat melalui terbukanya beragam peluang usaha.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

Travel Update
Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Travel Update
Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Travel Update
Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Travel Tips
BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com