Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Mati Sebelum Lihat Raja Ampat...

Kompas.com - 26/03/2014, 13:38 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur Papua Barat Abraham Octavianus Aturury mempromosikan Sail Raja Ampat pada Juni mendatang kepada para duta besar. Gubernur juga mengundang korps diplomatik dari negara sahabat untuk berkunjung ke kawasan karang terbaik di Indonesia itu.

"Jangan mati dulu sebelum lihat Kepulauan Raja Ampat," katanya dalam acara promosi Sail Raja Ampat di Kementerian Luar Negeri, Perjambon, Jakarta, Rabu (26/3/2014).

Menurut Aturury, Kepulauan Raja Ampat merupakan tempat wisata penyelaman terbaik dunia. "Raja Ampat nomor satu untuk kelengkapan flora dan fauna bawah air pada saat ini," katanya.

Kepulauan Raja Ampat memiliki keanekaragaman hayati yang melimpah. Ada 1.320 spesies ikan di Raja Ampat, 5 spesies penyu laut langka, 57 spesies udang mantis, 13 spesies mamalia laut, dan 27 spesies ikan langka. Selain itu, Kepulauan Raja Ampat memiliki 75 persen dari semua spesies karang yang ada di dunia, 10 kali lipat jumlah spesies karang yang ditemukan di seluruh Karibia, dengan 600 spesies karang yang tercatat.

SHUTTERSTOCK / CDELACY Sweetlips berenang dalam formasi pada terumbu karang di daerah tropis, Raja Ampat, Papua Barat, Indonesia.
Dr John Veron, ahli karang berpengalaman dari Australia, dalam sebuah situs internet mengungkapkan, Kepulauan Raja Ampat yang terletak di ujung paling barat Pulau Papua, sekitar 50 mil sebelah barat laut Sorong, mempunyai kawasan karang terbaik di Indonesia. Sekitar 450 jenis karang sempat diidentifikasi selama dua pekan penelitian di daerah itu.

Pelaksana Tugas Dirjen Informasi dan Diplomasi Publik Kemenlu, Dubes Dian Triansyah Djani, juga tidak kalah gencarnya mempromosikan wisata Kepulauan Raja Ampat.

Ia mengajak para diplomat yang hadir untuk berbondong-bondong berkunjung ke Raja Ampat, khususnya pada saat Sail Raja Ampat yang bakal dibuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada awal Juni mendatang.

"Untuk Raja Ampat, saya ini salesman, bukan hanya diplomat," katanya disambut tepuk tangan hadirin.

SHUTTERSTOCK / ETHAN DANIELS Kepulauan Wayag di Raja Ampat, Papua Barat, tempat terumbu karang dan aneka macam ikan. Surga keanekaragaman hayati.
Dubes Djani mengajak agar diplomat meninggalkan hiruk-pikuk ibu kota Jakarta sejenak dengan berkunjung ke kawasan Timur Indonesia tersebut. "Datanglah, lihat sendiri keindahannya," katanya.

Acara promosi Sail Raja Ampat tersebut dimeriahkan oleh tari-tarian adat Papua dan pameran kerajinan etnis Papua.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com